Halal sebenarnya tidak sekadar terhindar dari produk yang mengandung babi dan atau lemak babi. Ada beberapa faktor yang harus terpenuhi agar suatu produk disebut halal, selain yang jelas-jelas disebutkan di Qur'an. Bahkan perlakuan salah pada sebuah bahan pokok bisa menyebabkan bahan halal menjadi produk yang haram.Â
Misalnya daging sapi yang disembelih tanpa menyebut nama Allah dan tidak mengikuti cara Islam, kandungan alkohol atau zat adiktif lainnya. Penggunaan alat yang terkontaminasi oleh bahan haram pun bisa menyebabkan produk halal menjadi haram. Sementara konsekuensi yang diterima karena mengkonsumsi barang haram atau tercemar unsur bahan haram tidak main-main, tidak diterimanya ibadah selama 40 hari.
Ibu Lia Amalia, Kepala Bidang Sosialisasi dan Promosi Halal LPPOM MUI, menyampaikan pentingnya sertifikat halal untuk semua produk konsumsi, dan pengurusannya yang tidak sulit jika dilakukan sesuai prosedur.Â
"Memasuki era digitalisasi 4.0, industri halal pun mengikuti perkembangan digital ini. Revolusi industri halal merupakan integrasi antara dunia internet atau online dengan dunia usaha . Yang memberi kemudahan bagi pelaku dunia usaha untuk memperoleh sertifikat halal," ungkap Ibu Lia pada acara Talkshow Halal yang diberi judul "Prosedur Sertifikasi Halal LPPOM MUI dan Tantangan Industri Halal di Era Digitalisasi 4.0, yang dilaksanakan di The Atjeh Connection, Sarinah, Jakarta Pusat.
Sementara itu, Direktur Utama LPPOM MUI, Bapak Lukmanul Hakim dalam kesempatan yang sama mengungkapkan perlunya semua pihak untuk membantu MUI untuk melakukan sosialisasi dan edukasi di tengah masyarakat akan proses dan produk halal.
 Untuk itu MUI menjalin kerja sama dengan banyak pihak agar bisa menjangkau semua lapisan masyarakat, salah satunya dengan blogger dan vlogger. "Blogger dan Vlogger akan menjadi Duta Blogger Halal Indonesia yang akan memviralkan isu-isu yang benar dan meluruskan isu yang tidak benar," ujar Pak Lukman.
Makanan yang Baik
Untuk urusan makanan, Islam tidak hanya mengharuskan halal, tapi juga harus baik buat tubuh. Islam menginginkan umat yang sehat dan kuat, dan itu bisa diperoleh dari makanan yang tidak cuma halal tapi juga sehat. Artinya pemilihan bahan makanan dan pengolahannya menjadi hal penting untuk memperoleh makanan yang sehat.Â
Makanan yang baik bisa diperoleh dari sumber bahan baku, kemudian pengelolaan yang bersih dan benar, yang pasti tidak terkontaminasi bahan-bahan yang diharamkan oleh Islam. Karena apa pun yang diharamkan oleh Allah pasti tidak baik buat manusia, baik langsung maupun tidak langsung. Islam benar-benar memberikan petunjuk untuk umatnya agar bisa hidup sehat dan kemudian bisa beribadah sempurna.