Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ulasan Film "Instant Family"

22 Januari 2019   17:55 Diperbarui: 23 Januari 2019   07:25 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo by washington post

Pasangan suami Pete dan Ellie memutuskan untuk mengikuti program adopsi anak dengan bimbingan dua orang pekerja sosial. Keputusan diambil setelah melewati diskusi panjang setiap harinya, sampai akhirnya baaaerdua mereka menghadiri proses pendampingan sebelum akhirnya mereka akan mengadopsi seorang anak. Melewati masa edukasi dan tukar pikiran dengan mereka yang juga akan mengadopsi, sampai saatnya mereka dipertemukan calon anak angkat mereka.

Lizzie, gadis berdarah latin berusia belasan tahun mencuri perhatian Pete dan Ellie. Mengadopsi Lizzie, berarti harus mengadopsi juga dua adiknya yang memiliki tingkah yang aneh dikarenakan trouma masa lalu. Bukan pekerjaan gampang menyesuaikan diri dengan tiga orang anak sekaligus yang memiliki latarbelakang kehidupan yang penuh trauma.

photo by washington post
photo by washington post
Seperti film drama rumah tangga kebanyakan, film Instant Family pun memiliki ending yang bisa ditebak, happy ending. Tanpa banyak trik dan efek lainnya yang akan memberi nilai tambah dari sisi cinematography-nya. Sehingga yang menarik cuma dari sisi penyelesaian ceritanya, proses menuju si happy ending ini. Sayangnya, dalam proses ini pun terasa ada scene yang hilang, jadi terkesan jumping. 

photo by regal cinema
photo by regal cinema
Sebagai tontonan yang ringan boleh lah, cukup informatif. Ada informasi proses adopsi yang berlaku di Amerika, kayaknya baik diberlakukan di Indonesia, sehingga orang tua angkat dan anak yang diadopsi memiliki pendamping yang menjadi penengah saat proses saling kenal. Tidak gampang mengerti orang lain yang kita temui saat pribadinya sudah terbentuk, apa lagi dengan trauma.

Rating buat film Instant Family 6,5/10. 


Directed bySean AndersProduced by

Screenplay by

  • Sean Anders
  • John Morris

Starring

Music byMichael AndrewsCinematographyBrett PawlakEdited byBrad Wilhite

Production
company 

Closest to the Hole Productions  

Distributed byParamount Pictures

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun