Nuklir, satu kata yang mengembalikan ingatan kita pada kejadian yang menakutkan, yang mengakibatkan kerugian besar bagi umat manusia. Radiasinya menyebabkan begitu banyak gangguan pertumbuhan mahluk hidup, dari mulai luka, kemandulan, sampai terjadinya mutasi gen.
Berbagai peristiwa dahsyat dan menghancurkan dengan tertuduh sebagai penyebabnya adalah nuklir. Sebut saja bom atom Nagasaki dan Hirosima ditahun 1945, Peristiwa meledaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Cynorbil yang mengakibat paparan radiasi yang dahsyat, walaupun sudah bilangan tahun. Kengerian terhadap nuklir bertambah dengan film-film Hollywood yang menggambarkan  kerusakan yang disebabkan radiasi nuklir.
Tapi, kalau dibandingkan dengan kecalakaan lalu lintas yang setiap tahun mencatat jutaan jiwa terenggut, paparan radiasi nuklir tidak begitu. Selama penggunaannya sesuai prosedur. Seperti peristiwa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Fukushima Daichi, Jepang. Walau terdapat korban luka bakar, tapi tidak sampai merenggut nyawa manusia.
Agar tidak su'udzon berkepanjangan dengan sang Nuklir, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), melalui workshop selama dua hari di Jakarta, dengan mengundang awak media dan para bloger/vlogger, mencoba "memperkenalkan NUKLIR." Agar kita bisa berteman dengan Nuklir. Dan pastinya di bawah pengawasan BAPETEN yang memang bertugas sebagai pengawas penggunaan Nuklir di Indonesia.
Jika atom terdiri dari inti dan electron. Sementara inti atom terdiri dari Proton dan Neutron yang terikat energi yang sangat kuat. Nuklir sendiri merupakan tenaga yang luar biasa besar yang dihasilkan dari segala upaya yang memaksa proton dan neutron untuk terpecah atau bergabung. Energi ini merupakan energi yang dibebaskan dalam reaksi nuklir baik fisi atau fusi, atau pun dari peluruhan radioaktif.
Reaksi fisi inti atom ini lah yang menyebabkan ledakan dan menyebabkan kerusakan dahsyat bila tidak dikendalikan. Sementara, bila terkendali, reaksi fisi atom akan memberikan banyak manfaat bagi manusia, ketimbang mudarotnya.
Reaksi fisi inti atom yang terkendali direaktor nuklir bisa sangat bermanfaat. Misalnya, dari panas yang dihasilkan bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik, Neutronnya bisa dimanfaatkan untuk penelitian, produksi radioisotop yang bemanfaat di bidang medis, dan lain sebagainya.
PENGENDALIAN DAN PEMANFAATAN NUKLIR DI SEKITAR KITA
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, tentang pemanfaatan pengendalian tenaga nuklir untuk kehidupan manusia. Yang ternyata, banyak sekali hal-hal bermanfaat dan membantu kehidupan manusia, yang tanpa kita tahu itu merupakan radiasi nuklir.
Untuk kesahatan, radiasi nuklir dimanfaatkan untuk rongent, MRI dan terapi kanker payudara dan prostat. Dengan aplikasi teknologi nuklir, telah dikembangkan sejumlah peralatan medis dan produk kesehatan untuk menangani penyakit.
Untuk layanan. Dalam rangka memberikan rasa aman bagi masyarakat atas kemungkinan adanya kontaminasi zat radioaktif dalam bahan makanan yang diimpor, pemerintah bersama BPOM dan BATAN menguji tingkat radioaktif.
Ada BATAN dan ada BAPETEN. Pada awalnya BATAN sebagai lembaga peneliti dan pengembangan menjadi satu dengan BAPETEN sebagai badan pengawasan, yang dulunya bernama Biro Pengawasan Tenaga Atom (BPTA), di bawah kementerian Pengembangan Teknologi dan Risert. Berdasarkan Undang-Undang no. 10 tahun 1997 tentang Ketenaga Nukliran, BPTA berubah menjadi BAPETEN dan memisahkan diri dari BATAN.
Selain pengamanan di event besar negara, ada juga penangan dampak terhadap bencana nuklir dibelahan dunia lain. Seperti peristiwa Fukushima, Jepang. Karena radiasi merupakan pencemaran yang bisa dibawa oleh arah angin, BAPETEN bersama BMKG terus memantau arah angin, yang waktu itu tidak masuk ke wilayah Indonesia. Namun BAPETEN sudah menyiapkan langkah-langkah yang harus di ambil.
Untuk sehari-hari, BAPETEN sudah meletakkan alat pemantau di sejumlah tempat di Indonesia yang terkoneksi langsung dengan pusat data BAPETEN yang juga langsung terkoneksi dengan handphone para personil BAPETEN yang siap mengambil tindakan saat didapati paparan radiasi nuklir dibatas atas normal.
Begitupun BAPETEN tidak bisa bekerja sendiri, BAPETEN membutuhkan peran serta masyarakat untuk memantau dan menyampaikan jika ditemukan adanya penggunaan energi nuklir yang tidak memiliki izin, baik alat mau pun operatornya. Sehingga pengawasan agar manfaat iptek nuklir dapat selamat, aman dan memberikan kesejahteraan masyarakat.
So, sepertinya. Semoga makin kenal sama nuklir ya. Jadi tidak perlu takut. Sama seperti api dan air, bila penggunaannya sesuai peruntukannya, dan di gunakan pada tempatnya, akan memberi banyak sekali manfaat.
Menjalankan salah satu tugasnya, memberikan rasa aman penggunaan nuklir pada masyarakat. BAPETEN selalu membuka pintu untuk semua masyarakat yang ingin tahu lebih banyak tentang nuklir dan pemanfaatannya. Bahkan jika dibutuhkan, BAPETEN melakukan workshop yang tidak sekedar mengenalkan, tapi juga pemanfaatan dengan aman energi nuklir.
So. Dah kenalkan, jadi jangan takut dan berperasaka buruk dulu ya dengan nuklir. Ada BAPETEN yang mengawasi(ahn)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H