Semantik (Semantics): Berfokus pada hubungan antara tanda dan objek yang ditandai. Semantik mengeksplorasi bagaimana tanda merepresentasikan sesuatu yang spesifik dan makna literal dari tanda tersebut. Morris membedakan bahwa dalam konteks ini, tanda tidak hanya mengacu pada objek tetapi juga dapat mencerminkan tujuan penggunaan bahasa.
Pragmatik (Pragmatics): Mencakup penggunaan tanda dalam konteks nyata, melibatkan asal-usul dan dampak tanda pada perilaku interpretasi penerima. Pragmatik mempertimbangkan tujuan komunikasi dan bagaimana tanda digunakan sesuai konteksnya. Cabang ini mencakup berbagai aspek yang mempengaruhi pemahaman tanda, termasuk situasi dan tujuan penggunaannya.
Charles William Morris adalah salah satu tokoh terkemuka dalam pengembangan semiotika. Dengan model triadik yang mencakup tanda, objek, dan interpretant, Morris memberikan pemahaman baru tentang proses komunikasi sebagai fenomena interaktif yang melibatkan respons subjektif. Pembagian semiotikanya ke dalam sintaksis, semantik, dan pragmatik memperluas cakupan studi semiotika ke berbagai konteks komunikasi, mulai dari makna literal hingga penggunaan tanda dalam situasi nyata. Pemikiran Morris tetap relevan hingga saat ini dan menjadi dasar penting bagi studi semiotika dalam berbagai bidang ilmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H