Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
1989
Karya Sapardi Djoko Damono
Kritik Sastra puisi "Aku Ingin"
Puisi "Aku Ingin" adalah puisi karya Sapardi Djoko Damono yang ditulis pada tahun 1989. Sapardi Djoko Damono adalah seorang punjagga kebanggaan Indonesia yang lahir di Surakarta, 20 Maret 1940. Banyak sekali puisi karya-karya beliau, dan semua karyanya sangat populer di indonesia salah satunya yaitu puisi yang berjudul "Aku Ingin" ini. Â Karya-karya Sapardi Djoko Damono terkenal dengan hal-hal sederhana tapi penuh dengan makna kehidupan yang membuat pembaca bisa merasa tersentuh ketika membacanya.
Puisi "Aku Ingin" ini menceritakan tentang seseorang yang menyukai seseorang dengan diam-diam dan tidak ingin mengungkapkanyya. Dia ingin mencintai dengan sederhana dengan apa yang dia miliki, dengan apa yang ada pada dirinya, karena menurutnya terlalu berlebihan bila dia mengungkapkannya. Jadi tanpa seseorang yang dia cintai itu tahu dan cukup hanya dia yang merasakannya.
Baca Juga: Sapardi Abadi dalam Jejak Literasi
Kelebihan puisi "Aku Ingin"yaitu puisi ini menggunakan kata yang sederhana sehingga mudah di pahami, meskipun kata yang digunakan sederhana tetapi mempunyai makna yang mendalam. Yang dikisahkan dalam puisi ini sering terjadi di dunia nyata, sehingga pembaca yang mengalaminya akan merasa tertarik dan cocok ketika membaca puisi ini.Perumpamaan yang digunakan dalam puisi ini sangat cocok dan indah.
Kekurangan puisi "Aku Ingin" Menurut saya tidak ada kekurangan dalam puisi ini, puisi ini sangat bagus. Tetapi mungkin pembaca akan mengalami kesusahan dalam memahami perumpamaan seperti "Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu" dan "dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H