Mohon tunggu...
Amanda Annisa
Amanda Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat Beri Pelatihan Pengelolaan Sampah di Desa Paku Alam RT 03 Melalui Program "PEDULILOKA"

19 Oktober 2024   12:40 Diperbarui: 19 Oktober 2024   12:49 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Survei Kegiatan Pelaksanaan Intervensi PBL 2/dok. pri

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kelompok 8 Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) telah melaksanakan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan 2 di Desa Paku Alam RT 03, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan PBL 2 ini dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2024 sampai dengan 17 Juli 2024 dan diikuti oleh 20 orang.

Desa Paku Alam terletak dipinggiran Sungai Martapura,  mayoritas penduduk Desa Paku Alam bekerja sebagai petani, pekebun dan pedagang. Infrastruktur sarana dan prasarana di Desa Paku Alam RT 03 masih terbilang cukup baik karena infrastruktur jalan masih dalam proses pembangunan.

Meskipun layanan kesehatan di Desa Paku Alam masih terbatas, masyarakat desa tetap memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia, seperti memeriksa kesehatan ibu dan anak di Posyandu dan Polindes Desa Paku Alam.

Namun, untuk masalah kesehatan lingkungan seperti, pengelolaan sampah, masih terdapat beberapa hal perlu diatasi, diperlukan kerjasama antara warga, pemerintah desa dan pihak terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Hasil Survei Kegiatan diagnosa PBL 1/dok. pri
Hasil Survei Kegiatan diagnosa PBL 1/dok. pri
Hasil diagnosa komunitas pada kegiatan PBL 1 dilaksanakan  11 Januari 2024 hingga 12 Februari 2024 diperoleh data sebanyak 90,67% masyarakat menangani sampah dengan cara dibakar dan 52% masyarakat tidak memiliki tempat sampah.            

Masyarakat mengelola sampah dengan cara dibakar dan dibuang sembarangan karena tidak tersedianya TPS dan TPA serta pengangkutan sampah di Desa Paku Alam RT 03. Pembakaran sampah dapat menyebabkan polusi udara, menurunkan kualitas udara di lingkungan sekitar hingga berdampak pada gangguan kesehatan akibat paparan asap.

Berdasarkan permasalahan didapatkan, maka kelompok 8 PBL melakukan intervensi untuk pengelolaan sampah skala rumah tangga di Desa Paku Alam RT 03. Adapun intervensi dilakukan melalui kegiatan pada rencana tindak lanjut pada kegiatan PBL 1, "PEDULILOKA: Pemberdayaan Edukasi, Lingkungan Optimal, Kelola Aksi Sampah"  bertujuan untuk membantu mengatasi masalah pengelolaan sampah pada skala rumah tangga. Intervensi ini terdiri dari edukasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah, pelatihan pembuatan eco-enzym dan pestisida alami serta pembagian tempat sampah.

Program PEDULILOKA ini disambut dengan antusias oleh masyarakat Desa Paku Alam RT 03. Pada kegiatan edukasi dijelaskan mengenai pengelolaan sampah dengan penyebaran media edukasi berupa leaflet terkait pemilahan sampah dengan 4R, mengetahui manfaat pemilahan sampah dengan 4R, mengetahuan jenis-jenis sampah dan dampak sampah bagi kesehatan serta lingkungan maupun cara mengelola sampah sampah dengan baik.

Hasil Survei Kegiatan Pelaksanaan Intervensi PBL 2/dok. pri
Hasil Survei Kegiatan Pelaksanaan Intervensi PBL 2/dok. pri
Penyebaran media leaflet digunakan untuk memberikan informasi lebih rinci dengan tujuan untuk lebih mudah dipahami oleh masyarakat Desa Paku Alam RT 03.

Dalam Pelatihan pembuatan pestisida alami dan pembuatan eco-enzym, masyarakat dibagi menjadi 6 kelompok dan dipandu oleh anggota kelompok dalam proses pembuatannya.

Masyarakat diajarkan mengenai pembuatan pestisida alami berbahan dasar dari kulit bawang direndam dalam air bersih dalam botol selama satu hari kemudian airnya disaring dan dapat digunakan sebagai pestisida sebagai upaya mengurangi penggunaan pestisida kimia.

Penggunaan pestisida alami dari bahan-bahan organik lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi risiko residu kimia yang terserap oleh tanaman maupun berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

Selain itu, dengan memanfaatkan bahan yang ada masyarakat dapat menghemat biaya serta mendapatkan hasil pertanian lebih aman. Pada pembuatan eco-enzym, kelompok menyediakan alat dan bahan untuk membuat eco-enzym berbahan dasar sampah organik seperti, buah-buahan maupun sayuran, gula merah dan air bersih.

Saat pelatihan pembuatan eco-enzym dan pestisida alami masyarakat merasa senang dengan program intervensi pelatihan tersebut karena programnya sangat bermanfaat untuk masyarakat desa.

 "Pelatihan pembuatan pestisida alami ini mudah untuk dipraktikkan sendiri di rumah, bahannya juga mudah didapat karena memanfaatkan kembali sampah organik seperti, kulit bawang jadi tidak perlu mengeluarkan uang untuk mengolahnya. Aku mau coba bikin pestisida alami sendiri lagi nanti di rumah untuk menyemprot tanaman." ungkap Ibu Lena, warga Desa Paku Alam RT 03.

Hasil Survei Kegiatan Pelaksanaan Intervensi PBL 2/dok. pri
Hasil Survei Kegiatan Pelaksanaan Intervensi PBL 2/dok. pri
Sementara, Ibu Rifkiyah warga Desa Paku Alam RT 03 mengatakan, pelatihan eco-enzym  mudah dilakukan walaupun harus didiamkan selama 3 bulan tetapi banyak manfaatnya.

"Aku mau mencobanya untuk digunakan sebagai pembersih lantai dan sabun cuci piring, sehingga tidak membeli lagi pembersih lantai dan sabun cuci piring." ucapnya.

Setelah kegiatan edukasi pengelolaan sampah, pelatihan pembuatan pestisida alami dan eco-enzym telah dilaksanakan, mahasiswa menyerahkan 20 buah tempat sampah kepada masyarakat.

Hasil Survei Kegiatan Pelaksanaan Intervensi PBL 2/dok. pri
Hasil Survei Kegiatan Pelaksanaan Intervensi PBL 2/dok. pri
Harapannya dengan adanya Program PEDULILOKA tersebut masyarakat Desa Paku Alam RT 03 mulai memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya dan mampu memberdayakan diri mereka sendiri untuk mengelola sampah dengan baik dan benar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun