Mohon tunggu...
Amanda Afiati
Amanda Afiati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

berenang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Anxiety

17 Desember 2024   12:50 Diperbarui: 17 Desember 2024   12:53 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

ANXIETY

Anxiety merupakan perasaan Kekhawatiran dan rasa takut yang intens, berlebihan, dan terus-menerus sehubungan dengan situasi sehari-hari. Jika anxiety muncul tanpa sebab atau sulit dikendalikan bisa jadi kondisi ini disebabkan oleh gangguan kecemasan.
Anxiety dan gangguan kecemasan adalah dua kondisi yang berbeda. Jika mengalami gangguan kecemasan, Kamu akan merasa mudah khawatir terhadap berbagai hal, bahkan ketika sedang dalam situasi normal. Rasa cemas sifatnya sementara, sebagai respons terhadap suatu kondisi yang menyebabkan stres. Namun, jika perasaan cemas menetap atau memburuk hingga akhirnya mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai gangguan kecemasan (anxiety disorder).

Gejala Anxiety
* Munculnya rasa cemas ketika hendak menghadapi atau sedang berada dalam situasi atau keadaan yang dianggap dapat menimbulkan stres adalah hal yang normal. Berikut ini gejala yang dirasakan ketika kamu sedang merasa cemas:
* Munculnya rasa cemas dan khawatir yang berlebihan
* Adanya perasaan seperti akan ditimpa bahaya.
* Mudah merasa tersinggung, gelisah, gugup, dan tegang.
* Ragu-ragu, takut, dan sulit untuk mengambil suatu keputusan.
* Sulit untuk berkonsentrasi.
Anxiety juga dapat menimbulkan gejala fisik, seperti selalu merasa lelah, mengalami gangguan tidur, sakit kepala, gemetar, keringat berlebihan, sulit konsentrasi, jantung berdetak cepat, dan mual, sakit perut, serta diare yang berulang.

Penyebab Gangguan Kecemasan (Anxiety)

1. Genetik
Studi menunjukkan bahwa seseorang dapat memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami gangguan kecemasan.
Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang menderita gangguan kecemasan, maka risiko untuk mengalami kondisi serupa juga akan lebih tinggi.
Namun, faktor genetik bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan kecemasan, karena faktor lingkungan juga turut berperan.

2. Lingkungan
Lingkungan juga dapat berperan penting dalam perkembangan gangguan kecemasan atau anxiety.
Stresors seperti pengalaman trauma atau kehilangan yang mendalam dapat memicu respon kecemasan yang berkepanjangan.
Situasi lingkungan yang tidak aman, seperti kekerasan dalam rumah tangga atau situasi pekerjaan yang stres, juga dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan.

3. Perubahan kehidupan
Terjadinya perubahan besar dalam kehidupan, seperti pernikahan, perceraian, kehilangan pekerjaan, atau kelahiran bayi baru, dapat meningkatkan tingkat kecemasan.
Kondisi ini dapat menyebabkan stres dan ketidakpastian yang melampaui kemampuan seseorang untuk mengatasinya. Pada akhirnya, hal ini menyebabkan anxiety.

4. Riwayat trauma
Pengalaman trauma yang mengganggu, seperti kecelakaan serius, pelecehan fisik atau seksual, atau kejadian traumatis lainnya, dapat menyebabkan trauma psikologis yang serius.
Nah, kondisi ini lantas dapat mengarah pada gangguan kecemasan alias anxiety. Orang yang pernah mengalami trauma ini cenderung memiliki kecemasan yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak pernah mengalaminya.

5. Ketidakseimbangan zat kimia di otak
Ketidakseimbangan zat kimia seperti neurotransmiter di dalam otak dapat berkontribusi terhadap perkembangan anxiety.
Misalnya, rendahnya kadar neurotransmiter serotonin dapat menyebabkan kecemasan dan depresi.
Ketidakseimbangan hormon seperti kortisol juga dapat memainkan peran penting dalam timbulnya gejala kecemasan.

6. Kondisi medis
Beberapa kondisi medis seperti hipertiroidisme, gangguan kelenjar adrenal, gangguan jantung, atau gangguan pernafasan seperti asma dapat menyebabkan masalah mental ini.
Kadar hormon yang tidak seimbang atau ketidaknyamanan fisik dapat memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan perkembangan anxiety.

Gejala Anxiety Disorder
 
Sementara untuk gejala anxiety disorder bisa dikenali melalui beberapa tanda berikut ini:
 
•Perasaan cemas, takut, dan khawatir yang berlebihan dan tidak wajar untuk sebagian besar waktu.

•Adanya kesulitan untuk mengontrol kecemasan yang berlebihan tersebut.

•Muncul perubahan perilaku dan kesulitan untuk menjalankan aktivitas maupun fungsi dalam kehidupan.

•Merasa gelisah tanpa sebab dan mudah lelah.

•Kesulitan untuk berpikir dan berkonsentrasi.

•Sulit tidur selama berhari-hari, berminggu-minggu (atau lebih lama dari itu). Seringnya, gangguan tidur ini dipicu oleh perasaan khawatir tanpa sebab.

•Mengalami ketegangan di otot, seperti otot rahang yang mengeras, otot tangan, otot perut, dan lainnya. Kondisi ini umumnya akan disadari setelah beberapa hari.

•Mengalami serangan panik tanpa penyebab yang jelas. Kondisi ini kerap disertai dengan keluarnya keringat dingin, jantung berdebar, mual, rasa ingin pingsan, nyeri di bagian perut atau dada, rasa kehilangan kontrol diri, dan mendadak lemas hingga pingsan.

Beberapa Cara Mencegah Anxiety
Berikut ini beberapa cara untuk meredakan munculnya perasaan cemas:
* Istirahat dan tidur yang cukup
* Membatasi konsumsi kafein dan minuman beralkohol
* Mengelola stres
* Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga
* Bercerita kepada orang yang dipercaya

Jika cara-cara di atas sudah dilakukan dan faktor pemicu anxiety juga sudah teratasi namun rasa cemas belum juga hilang, sebaiknya konsultasikan ke psikiater.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun