Mohon tunggu...
Amanda putri
Amanda putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

I do want i want to do

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Biografi Ibnu Rusyd Dan Ajarannya

21 Desember 2022   11:35 Diperbarui: 21 Desember 2022   21:03 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibnu Rusyd mempunyai nama lengkap abu al- walid Muhammad bin ahmad bin Muhammad bin Rusyd, ia lahir di Cordova ibu kota Andalusia, wilayah islam di ujung barat benua Eropa pada tahun 526-595 H. Ia lahir dan dibesarkan dalam keluarga ahli fikih, ayahnya seorang hakim demikian juga kakeknya Muhammad bin ahmad wafat (520 H/1126M)  sangat terkenal sebagai ahli fikih, ayah ibnu Rusyd ahmad bin Muhammad merupakan seorang ahli fikih (ahli hukum Islam) dan juga seorang ahli hukum yang cukup berpengaruh di cordovacordova. Sementara itu banyak sodaranya yang menduduki posisi penting di pemerintahan, latar belakang keluarganya itulah yang sangat mempengaruhi proses pembentukan tingkat intelektual Ibnu Rusyd di kemudian hari, abad 12 dan beberapa abad sebelumnya adalah zaman Keemasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam, saat itu dirasti Abbasiyah sedang berkuasa dengan pusat pemerintahan di Semenanjung Andalusia (Spanyol). Para penguasa muslim pada masa itu sangat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan mereka sering meminta para ilmuwan untuk menggali kembali warisan intelektual yunani yang masih tersisa. Dengan begitu nama-nama ilmuwan yunani berserta karyanya. Seperti Aristoteles, plato, Phytagoras, dan Euclides masih tetap terpelihara hingga sekarang

Ibnu Rusyd memiliki 3 macam keistimewaan yang dimana keistimewaan itu tidak dimiliki oleh filsuf-filsuf lainnya;

1. Ia adalah seorang filsuf Arab dan filsuf islam yang terbesar dan paling terkenal.

2. Ia adalah seorang pemikir abad pertengahan yang paling besar, dialah pendiri dari pemikiran mereka sehingga ia mempunyai nilai yang tinggi dalam pandangan orang-orang Eropa.

3. Ia berasal dari Andalusia baik karena letak daerahnya ataupun sejarahnya, maupun karena bekas-bekas kebudayaan yang ditinggalkannya. Andalusia mempunyai tempat yang istimewa di dalam sejarah dunia.

Ibnu Rusyd pertama kali belajar sewaktu kecilnya adalah dirumahnya sendiri . Ayahnya adalah guru pertamanya yang mengajari ilmu-ilmu beragama dari ayahnya ia belajar ilmu-ilmu fikih (hukum) usnul, bahasa Arab ilmu kalam dan adab sastra. Kitab Al-Muwattha' karangan Imam Malik yang menjadi pegangan Madzhab Maliki yang menjadi panutan muslim di Andalusia kala itu, dapat dihafalnya dengan baik dan bahkan hafal diluar kepala.Sedang dalam ilmu tauhid, ia berpegang teguh pada paham Asy'Ariyah, dan ini membukakan jalan baginya untuk mempelajari filsafat.

Namun tidak cukup sampai disitu saja, dorongan yang kuat akan hausnya terhadap ilmu, ia juga mempelajari ilmu kedokteran, matematika dan filsafat.Ringkasnya, Ibnu Rusyd adalah seorang yang ahli dalam bidang filsafat, agama syariat dan kedokteran yang terkenal pada masa itu.Pada masa Khalifah ke-2 dari Dinasti Umayyah, yang dipimpin oleh Khalifah Hakam Muntashir (350-366H/961 - 976 M) Cordova menjadi kota ilmu pengetahuan yang berkembang sangat pesat.bahkan Spanyol merupakan sumber ilmu pengetahuan yang mashyur sekali di Eropa pada kalau itu. Mahasiswa - mahasiswa dari Perancis, Italia dan negeri-negeri Eropa lainnya berbondong-bondong untuk mencari ilmu di Spanyol.

Diantara mereka ada yang untuk menggali ilmu eksak, ilmu filsafat dan lain lain.Universitas Cordova yang didirikan oleh Khalifah 2 Hakam Muntashir pada masa itu, menurut Prof. K. Hitti (seorang sejahrawan) diakui sebagai Universitas Perintis di Dunia.Setelah mengantongi ijazah dari Universitas Cordova, Ibnu Rusyd telah menjadi sarjana yang telah benar-benar matang pendidikan agamanya, dan juga menerima pelajaran - pelajaran ilmu-ilmu umumnya.Ia terkenal sebagai Ulama yang memiliki kedalam ilmu agama terutama dirarah ilmu fikih yang termasyhur salah satu karya monumentalnya yang masih ada hingga sekarang dan selalu dikaji secara terus-menerus yaitu Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid yang sangat tinggi nilainya tersebut.Kitab itu mengandung ilmu yang luas tentang asal dan furu', tentang perbedaan fatwa antara masing-masing imam madzhab dan sebab-sebab perbedaan itu, dan penyelidikan yang mendalam tentang fikihnya Alqur'an dan Sunah.Dalam perjalanannya, nama Ibnu Rusyd lebih dikenal sebagai seorang filsuf dikalangan masyarakat eropa, namanya lebih dikenal dengan sebutan Averroes.

Meskipun namanya terkenal tinggi dikalangan sarjana - sarjana dan filsuf - filsuf Eropa, dan termasyhur sebagai komentator bagi buku-buku filsuf yunani seperti Aristoteles,tetapi ia hanya mengetahui bahasa arab saja, dengan bahasa itu ia menerjemahkan karangan - karangan Aristoteles dan menulis sebuah karangan (buku) dalam berbagai ilmu yang banyak jumlahnya,dan dengan bahasa arab itu pula ia mengajar para mahasiswanya di Universitas Cordova.Karena seluruh hasil karyanya yang sangat dibutuhkan itu ditulisnya dalam bahasa arab, maka semua mahasiswa harus mempelajari bahasa arab.Para mahasiswa yang mahir berbahasa arab - yang menjadi bahasa ilmu pengetahuan di masa itu, sebagai halnya bahasa inggris dimasa sekarang -merekalah yang menyebarkan segala ilmunya ke seluruh penjuru eropa, dan menerjemahkannya ke dalam bahasa negeri mereka masing-masing.Dari bahasa arab, mereka terjemahkan kedalam bahasa Hebrew (yahudi) dan bahasa latin.

Pada saat Cordova dipimpin oleh Khalifah Al-Muwahidun, Nama Ibnu Rusyd mulai dikenal dikalangan kerajaan dan pemerintahan negeri andalusia,karena sang khalifah saat itu sangat menyukai filsafat dan sedang kebingungan dalam memahami filsafat ajaran aristoteles, dengan dikenalkan oleh Ibnu Thufail kepada sang khalifah,ibnu rusyd berhasil membantu sang khalifah dengan membuat komentar atas karya - karya Aristoteles dan memberi penjelasan - penjelasan tentang maksudnya agar dapat dipahami oleh orang-orang pada umumnya.Khalifah Al-Muwahiddun merasa senang sekali karena telah dibantu oleh Ibnu Rusyd, hubungan mereka semakin lama semakin dekat.Hal itu terbukti pada tahun 1169, Ibnu Rusyd ditunjuk untuk memegang jabatan sebagai Qadhi (hakim) di kota Sevilla.

Dua tahun kemudian dia kembali ke Cordova juga sebagai Qadhi.

Beberapa bulan sebelum pengangkatannya sebagai hakim agung, ia ditunjuk sebagai dokter pribadi Khalifah untuk menggantikan posisi Ibnu Thufail.Ketika Abu Yusuf Ya'qub al-Manshur naik tahkta pada tahun 1184 M, terjalin juga hubungan yang sangat erat antara Ibnu Rusyd dan Khalifah,Ibnu Rusyd sering mengunjungi Khalifah sehingga menjadi sahabat bahkan teman dekat.Namun Kemesraan itu tidak berlangsung lama karena kemudian Ibnu Rusyd dihukum buang ke Lucena oleh sang Khalifah.ada beberapa pendapat dibuangnya Ibnu Rusyd ke lucena

1. Dominique Urvoy berteori bahwa Ibnu Rusyd hanyalah korban dari gerakan politik Khalifah.

pada tahun 1190 M, terjadi pemberontakan di wilayah kekuasaan khalifah yang dilakukan oleh orang-orang kristen sampai tahun 1195 M,setelah berhasil meredam pemberontakan pasukan kristen, khalifah menyadari adanya kelemahan di kerajaannya dan ia memerlukan dukungan dari seluruh masyarakat.Untuk maksud tersebut, maka khalifah mengorbankan orang-orang yang dianggap mengganggu dalam penggalangan massa.Diantara yang menjadi korban politik Khalifah adalah Muhammad ibn Ibrahim al-Mahri (Al-Ushuli) dan Ibnu Rusyd sendiri.penyebabnya adalah situasi geograf

Kedua orang tersebut berasal dari daerah tempat pemberontakan itu timbul, sehingga Ibnu Rusyd dikorbankan oleh Khalifah demi memperoleh dukungan massa.

2. Menurut Fuad al-Ahwani, para fukaha dan ulama mempunyai hubungan yang lebih dekat dengan massa.Untuk memperoleh dukungan dari fuqaha dan ulama, Khalifah menyingkirkan para filsuf.Pertentangan antara fukaha dan filsuf memang sudah terjadi sejak lama. pertentangan itu tidak saja mengenai masalah keagamaan, tetapi juga mengenai masalah politik.Ibnu Rusyd diasingkan ke Lucena, sebuah kota kecil di selatan Cordova yang mayoritas penduduknya adalah orang yahudi.pembuangan ini mempunyai dua makna terhadap dirinya. ia dibuang karena didakwah kasus pelecehan agama dan ia dibuang di tengah - tengah orang yahudi yang oleh islam dianggap rendah.Masa getir Ibnu Rusyd tidaklah berlangsung lama (sekitar 1 tahun), pada tahun 1197 M, Khalifah mencabut hukumannya dan posisinya direhabilitasi kembali.Dan kajian filsafat juga diperbolehkan untuk dipelajari kembali.Karena memang Ibnu Rusyd tidak melakukan apa yang dituduhkan para pembencinya,namun Ibnu Rusyd hanyalah sebagai korban politik yang sedang berkecamuk pada waktu itu

Ibnu Rusyd wafat pada tanggal 10 Desember 1198 M/9 safar 595 H di Marakesh dalam usia 72 tahun.

Marakesh merupakan kota ketiga terbesar di Maroko.

Beberapa tahun setelah ia wafat, jenazahnya dipindahkan ke kampung halamannya yakni Kota Cordova.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun