I. Pendahuluan
Persaingan kompetitif dan kedatangan pasar global merupakan tantangan tersendiri, dan tantangan ini berkaitan dengan mendapatkan produk dan layanan  tepat waktu dan dengan biaya  rendah.Â
Organisasi dan bisnis mulai memperhatikan hal ini, dan untuk mengatasinya, tidak cukup hanya  meningkatkan efisiensi dalam organisasi atau perusahaan, dan seluruh rantai pasokan harus  kompetitif.Â
Persaingan yang semakin ketat antar perusahaan baik di pasar domestik maupun internasional telah mengarahkan para manajer  untuk fokus pada bagaimana mendapatkan keunggulan kompetitif untuk melanjutkan bisnis mereka.
 Saat ini, mencapai kepuasan pelanggan dan mendapatkan kepercayaan mereka menjadi semakin sulit. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan produk dan layanan kami untuk mencapai dua hal tersebut.
Salah satunya adalah penerapan supply chain management (SCM) dan outsourcing. Metode SCM dan outsourcing tidak benar-benar seperti itu, mereka dianggap sebagai cara untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
Sekarang saatnya mempertimbangkan elemen eksternal perusahaan yang dimaksud dalam konsep produksi dan sistem operasi yang digunakan oleh perusahaan manufaktur dan jasa.Â
Artinya, mengelola elemen input, proses konversi, dan output tidak cukup untuk memberikan nilai kepada konsumen. Oleh karena itu, elemen pemasok dan konsumen (baik distributor maupun pengguna akhir) juga merupakan bagian yang perlu dikendalikan oleh perusahaan.
Manajemen rantai pasokan sebagai  pendekatan terintegrasi yang mencakup seluruh proses manajemen material memberi konsumen arahan proses pengiriman, pembuatan, dan pendistribusian produk.Â
Konteks material yang digunakan dalam supply chain management tentunya  meliputi bahan baku dan output (barang jadi), serta bahan penolong, komponen, suku cadang, pekerjaan yang sedang berlangsung (produk setengah jadi), dan berbagai jenis. Peralatan (persediaan) yang digunakan untuk memproduksi barang guna menunjang kegiatan usaha perusahaan secara keseluruhan.
 Peningkatan kinerja organisasi dapat dicapai antara cara tradisional untuk meningkatkan daya saing dan aktivitas outsourcing dari serangkaian aktivitas global  yang dilakukan. Tujuan outsourcing adalah untuk fokus pada kegiatan inti dan melakukan outsourcing beberapa tugas, kegiatan, atau fungsi ke perusahaan lain agar lebih fleksibel dan  beradaptasi dengan kondisi lingkungan baru.