Mohon tunggu...
amanda
amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - student

learn to be a writer

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia dan Produksi

13 Desember 2021   19:38 Diperbarui: 14 Desember 2021   13:37 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


OPINI - Ekonomi adalah suatu hal yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari kita. Ekonomi merupakan suatu kegiatan bagaimana  kita mencukupi kebutuhan serta keinginan manusia yang tidak batas.

Dalam Ekonomi politik yang sering menjadi perbincangan salah satunya adalah perspektif atau konsep dari ekonomi politik itu sendiri seperti liberalisme. Konsep liberalisme yang tertanam adalah kebebasan. Ekonomi klasik pada dasarnya  memiliki tujuan yakni  mencapai kemakmuran. Permasalahan yang sering di hadapi dalam Ekonomi Klasik lebih sederhana yaitu proses produksi, distribusi dan Konsumsi.

Beberapa Pendapat dari para ahli ekonomi seperti Adam smith,David Ricardo,dan Thomas Robert malthus.dalam pandangannya mereka menjelaskan beberapa hal tentang ekonomi :

  1. Adam Smith melihat perekonomian di suatu negara akan mengalami pertumbuhan ekonomi, jika ada pertambahan penduduk karena dengan adanya pertambahan penduduk maka akan semakin banyak tenaga kerja yang bisa di manfaatkan untuk proses produksi barang dan jasa, semakin banyak tenaga kerja maka semakin banyak barang yang di hasilkan sehingga negara mengalami pertumbuhan ekonomi dengan demikian dapat di simpulkan bahwa suatu negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi ditandai dengan dua faktor yang saling berkaitan yaitu pertambahan penduduk dan pertambahan output total.
  2. Jika Adam Smith mengatakan pertumbuhan penduduk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lain halnya dengan  teori David Ricardo, David Ricardo mengatakan pertambahan penduduk yang terlalu besar atau 2 kali lipat  bisa menyebabkan melimpahnya tenaga kerja dan membuat upah tenaga kerja menurun. Dikarenakan semakin banyak penawaran atas tenaga kerja maka perusahaan akan mudah dalam mencari tenaga kerja sehingga memberikan  tawaran upah yang lebih rendah kepada tenaga kerja karena upah yang rendah maka nantinya akan Bisa memenuhi kebutuhannya yang bersifat primer dan tidak ada pertambahan dalam memenuhi kebutuhan sehingga hal ini menghambat dalam pemenuhan ekonomi masyarakat. Jadi dalam tahap ini Perekonomian tidak mengalami pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan jumlah penduduk juga harus dikontrol sehingga tidak berlebihan atau tidak melimpah.
  3. Malthus setuju dengan David Ricardo. Thomas   Robert  Malthus mengatakan pertumbuhan penduduk yang tinggi akan membuat jumlah pangan yang tersedia Menjadi terbatas, dikarenakan pertumbuhan penduduk lebih cepat dibanding pertumbuhan  jumlah pangan.

Salah satu contoh dari permasalahan yang terjadi di Indonesia dilansir dari tempo.co dan badan pusat statistik memberikan keterangan  proses produksi beras bahwa  memperkirakan Produksi Beras Tahun 2020 Naik 314.100 Ton. Kepala BPS Pusat,Kecuk Suhariyanto dalam rilis secara virtual, Kamis (15/10/2020).

Sumber : Badan Pusat Statistik
Sumber : Badan Pusat Statistik

Menurut Suhariyanto, kenaikan produksi beras terjadi karena luas panen padi pada 2020 diperkirakan sebesar 10,79 juta hektar, mengalami kenaikan sebanyak 108,930  hektar atau 1,02 persen dibandingkan luas panen tahun 2019 yang sebesar 10,68 juta hektar.

Sedangkan, produksi padi pada 2020 diperkirakan sebesar 55,16 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 556,510 ton atau 1,02 persen dibandingkan produksi di tahun 2019 yang sebesar 54,60 juta ton GKG. Sepanjang semester I 2021, Indonesia mengimpor beras sejumlah 16.505 ton. Impor ini setara dengan US$ 11,23 juta.

Menurut keterangan Perusahaan Umum Bulog, impor beras konsumsi terakhir terjadi pada 2018. Artinya,sepanjang tiga tahun Indonesia tidak mengimpor beras untuk cadangan nasional.

Adapun beberapa target Indonesia agar beras Indonesia menjadi tercapai dimasa mendatang yaitu :
1. Indonesia lebih meningkatkan dalam produksi beras
2.harga stabil
3.Indonesia mempunyai cadangan beras
4.Tidak ada impor,agar proses produsen di samakan dengan  keputusan harga petani.

Daftar pustaka:
https://www.niaga.asia/bps-perkirakan-produksi-beras-tahun-2020-naik-314-100-ton/
https://bisnis.tempo.co/read/1534476/jokowi-sebut-selama-2021-pemerintah-belum-impor-beras-begini-faktanya
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/download/22116/15967
https://news.detik.com/kolom/d-1686683/impor-beras-politik-beras-atau-beras-politik

Penulis: Murni

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun