Mohon tunggu...
Amanda PutriGunari
Amanda PutriGunari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

penyuka sejarah, film, seni, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengagumi Keindahan Sejarah: Perspektif Pribadi Tentang Candi Mendut di Magelang

9 Desember 2023   12:30 Diperbarui: 13 Januari 2024   15:15 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Candi Mendut (Sumber: Amanda Putri G, 2023)

Belajar sejarah melalui sebuah situs peninggalan warisan budaya kita tidak ada salahnya untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Yuk! Jalan-jalan online bareng, buat melihat dan belajar sejarah dari salah satu situs peninggalan warisan budaya yang terletak di Kabupaten Magelang.

Candi Mendut merupakan candi yang biasa digunakan untuk tempat perayaan Waisak karena termasuk salah satu candi yang bercorak Buddha. Berlokasi di Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Menariknya dari candi ini hanya sekitar 3 kilometer dari Candi Borobudur. Candi ini merupakan sebuah peninggalan sejarah dari Kerajaan Mataram Kuno yang diperkirakan dibangun pada abad ke-9. Terdapat alasan mengapa dinamakan Candi Mendut karena candi ini berada tepat di Desa Mendut.

Candi Mendut pertama kali ditemukan dalam keadaan tertimbun di dalam tanah pada tahun 1836. Semua bagian candi ditemukan kecuali bagian pada atap. Pada 1897 dimulai perbaikan perdana yang dilakukan oleh Belanda sampai dengan tahun 1925. Melalui temuan tulisan pendek pada bagian pintu masuk, usia Candi Mendut diperkirakan lebih tua dari pada Candi Borobudur.

Seiring dengan berjalannya waktu, Candi ini sempat dijadikan sebagai tempat ziarah bagi para penganut Buddha selama satu abad. Kemudian akibat dari bencana alam yang timbul, candi ini terabaikan bersamaan dengan runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno. Kemudian tahun 2016 dilakukan pemulihan agar dapat dinikmati wisatawan.

Salah satu hal yang paling menonjol jika kita melihat candi yaitu arsitektirnya. Jika dilihat Candi Mendut hanya terbentuk karena susunan batu biasa itu salah. Candi Mendut ini tersusun melalui batu bata yang ditutupi atau dilapisi dengan batu alam. Sehingga bangunan ini dapat beridri dengan kokoh. Ditambah lagi dengan stupa-stupa kecil yang menghiasi sekeliling bangunan candi.

Gambar 2. Candi Mendut (Sumber: Amanda Putri G, 2023)
Gambar 2. Candi Mendut (Sumber: Amanda Putri G, 2023)

Berbicara tentang hiasan,  ternyata Candi Mendut punya cerita menarik dibalik relief yang terukir pada dinding candi. Berceritakan tentang Pancatantra yaitu seorang brahmana bernama Wisnusarman yang mengajari ilmu politik kepada tiga pangeran putra Prabu Amarasakti. Kata Pancatantra berarti lima ajaran karena ilmu yang diajarkan berasal dari lima buku; Mitrabheda (perbedaan teman-teman), Mitraprapti (datangnya teman-teman), Kakolukiya (peperangan dan perdamaian), Labdhanasa (kehilanagan keberuntungan), dan Apariksitakaritwa (tindakan yang tergesa-gesa). Uniknya cerita ini dikisahkan menggunakan tokoh fable dan bercerita tentang ajaran moral. Dari 31 buah panel yang berisi relief cerita, terdapat beberapa relief cerita yang terkenal yaitu “Brahma dam Kepiting”, “Angsa dan Kura-kura”, “Dua Burung Betet yang Berbeda”, dan “Dharmabuddhi dan Dustabuddhi”. Dari beberapa kisah tersebut berisi pesan moral yang terkandung di dalamnya seperti tata krama dalam berbicara dan bertindak sangatlah penting dalam menjalani kehidupan. Selain itu, terdapat juga elemen seperti arca dan stupa, yang menunjukkan kekayaan dan keunikan sejarah Candi Mendut.

Melalui latar belakang sejarah dan kekayaan kulturalnya, Candi Mendut merupakan destinasi wisata sejarah yang gak kalah menarik untuk dikunjungi

Penulis:

Amanda Putri Gunari | 231481064

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun