Kampanye Internet Sehat: Waspada Penipuan Berkedok Giveaway Artis
Internet merupakan salah satu jaringan yang dapat menghubungkan ke berbagai media komunikasi seperti laptop, handphone, komputer, dan beberapa media komunikasi lainnya. Perkembangan jaringan internet cukup memberikan dampak yang luar biasa dalam kehidupan manusia. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan menggunakan media internet, antara lain: komunikasi menggunakan media chatting, mencari informasi, dan membagikan momen melalui berbagai macam platform di media sosial. Salah satu media sosial yang bisa digunakan untuk membagikan momen adalah Youtube. Youtube merupakan media yang menyuguhkan berbagai macam tontonan, baik hiburan, berita, dan tontonan yang lainnya. Salah satu tontonan yang sering muncul di media Youtube Indonesia adalah konten family vlog dengan memberikan tambahan segmen giveaway atau pemberian hadiah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan views, likes, dan subscribers di kanal yang memberikan segmen tersebut.
Maraknya segmen pemberian giveaway pada tayangan Youtube, membuat masyarakat berbondong-bondong menginginkan hadiah yang diberikan oleh artis atau pihak tertentu. Terdapat beberapa artis yang memberikan giveaway pada beberapa kontennya, seperti Baim Wong, Raffi Ahmad, Atta Halilintar, dan masih banyak artis lainnya. Tak hanya menarik minat masyarakat untuk mendapatkan giveaway, tetapi hal ini juga menarik minat oknum untuk melakukan tindak kejahatan. Mirisnya, terdapat beberapa oknum yang menyalahgunakan kesempatan tersebut untuk melakukan tindak kejahatan. Mereka melakukan penipuan kepada masyarakat dengan memberikan giveaway mengatasnamakan artis tertentu. David Buller & Judee Burgoon menyampaikan konsep kebohongan sebagai pesan yang dengan sadar disampaikan oleh pengirim untuk menimbulkan kepercayaan atas kesimpulan palsu bagi penerima pesan. Terdapat teori interpersonal deception digunakan untuk menjelaskan kebohongan komunikasi seseorang dengan memancing komunikasi yang tidak benar. Sehingga hal ini dapat terbongkar berbagai kebenaran yang ada (Buller & Burgoon, 1996).
Tak sedikit masyarakat yang belum memahami perbedaan giveaway artis asli dengan penipuan yang mengatasnamakan giveaway artis. Banyaknya peristiwa tersebut, kami memutuskan untuk melakukan kampanye yang diunggah di media sosial Instagram (akun @amandaprastiwi_) guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan penipuan mengatasnamakan giveaway artis.
Bagaimana menghindari modus penipuan?
Dilansir dari salah satu media berita terkenal, terdapat beberapa informasi untuk menghindari modus penipuan:
- Mulai mencermati pengirim pesan. Maraknya pengguna media sosial dan internet, banyak masyarakat yang menyalahgunakan hal tersebut untuk melakukan tindak kejahatan dengan modus penipuan. Kita dapat mencermati nomor telepon yang digunakan. Jika terdapat nomor yang tidak dikenal mengatasnamakan penyelenggara giveaway, maka diharapkan dapat memperhatikan nomor sesuai dengan media sosial penyelenggara giveaway.
- Memperhatikan beberapa tautan yang diberikan. Beberapa kasus penipuan menggunakan modus “phising” yang akan mengarahkan korban untuk mengakses situs resmi penyelenggara giveaway.
- Mewaspadai jika ada permintaan informasi dan biaya. Beberapa penyelenggara giveaway atau undian hadiah kebanyakan melakukan verifikasi data pribadi. Hal ini peserta undian hadiah atau giveaway rentan terkena penipuan. Beberapa identitas yang digunakan untuk verifikasi adalah KTP, SIM, nomor undian, pin ATM, dan sebagainya.
- Memastikan hubungi pihak penyelenggara undian hadiah atau giveaway. Penting untuk menghubungi pihak penyelenggaraan undian atau giveaway guna memastikan benar tidaknya kegiatan tersebut.
Harapan kami dengan memberikan kampanye internet sehat yaitu supaya masyarakat lebih aware dengan maraknya penipuan yang tersebar di media internet dengan berkedok giveaway artis. Media sosial memang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia, seperti sumber informasi, media komunikasi, dan masih banyak lainnya. Tetapi kita perlu bijak dalam menggunakannya, misalnya, dengan memilah informasi yang positif dan negatif, mengecek kembali berita hoax atau asli, dan masih banyak lainnya. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran masyarakat dalam menggunakan media sosial.
