Pandemi Covid-19 di berbagai negara terutama di Indonesia belum juga berakhir. Terhitung hampir 2 tahun sejak 01 Maret 2020, virus tersebut masuk ke Indonesia. Sejak saat itu, semua bidang kehidupan terdampak akibat adanya Covid-19.Â
Baik dari sektor ekonomi, Pendidikan, maupun sosial kemasyarakatan. Dampak pandemi dirasakan oleh semua golongan masyarakat, baik golongan atas,menengah maupun menengah ke bawah
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia berdampak kepada masyarakat sebagai pelaku konsumsi. Mereka harus tetap melakukan kegiatan konsumsi dengan menyesuaikan keadaan yang ada. Oleh karena itu, pandemi Covid-19 berdampak terhadap gaya hidup konsumen.
Berikut perubahan gaya hidup konsumen :
1. Peduli akan kesehatan
Penyebaran virus Covid-19 dapat melalui air liur yang masuk ke hidung,mata atau mulut dengan berbagai gejala. Hal tersebut menuntut masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan. Seperti mematuhi kebijakan protokol kesehatan yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menjaga imun tubuh agar tetap sehat
2. Mengurangi kegiatan Outdoor
Pandemi Covid-19 menuntut konsumen dalam mengurangi kegiatan di luar rumah untuk mengurangi penyebaran virus tersebut. Sehingga mereka harus menahan diri dan tetap beraktivitas di dalam rumah
3. Lebih sering memasak
Penyebaran virus Covid-19 yang menyebar cepat di Indonesia membuat konsumen lebih perhatian terhadap makanan yang masuk ke tubuhnya. Membuat mereka selektif terhadap makanan yang dikonsumsinya. Dan karena tuntutan agar stay at home , banyak dari mereka yang dengan rutin memasak daripada harus membeli makanan di luar rumah yang tidak menjamin kesterilannya
4. Fokus kepada harga dan kebutuhan
Dampak dari pandemi yaitu menurunnya daya beli konsumen. Hal tersebut membuat konsumen harus lebih mengutamakan kebutuhan dan mengesampingkan keinginan mereka
5. Meningkatnya belanja Online
Dengan adanya virus yang telah menyebar luas, tentunya mereka akan membatasi kegiatan di luar ruangan. Salah satunya menahan diri untuk tidak belanja ke luar rumah dan hanya melakukan aktivitas di dalam rumah untuk mengurangi penyebaran . Hal ini yang menyebabkan belanja Online meningkat pesat
6. Maraknya bisnis rumahan
Banyak bisnis yang tidak menyediakan pesan antar harus gulung tikar. Hal tersebut dikarenakan pandemi yang menuntut konsumen untuk melakukan semuanya serba Online dari rumah. Dan juga pilihan yang tepat untuk mereka yang ingin berbisnis pada masa pandemi. Hal ini yang menyebabkan maraknya bisnis rumahan
Â
Dampak pandemi Covid-19 tidak bisa kita hindari. Oleh karena itu, kita harus mematuhi protokol kesehatan agar tidak merugikan orang lain maupun diri sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI