MALANG -- Tepatnya sejak bulan Mei lalu (29/5/2020), Universitas Negeri Malang (UM) telah dipadatkan dengan agenda akademik yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) Edisi Covid-19 (Corona Virus Disease 2019). Agenda akademik yang dinaungi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) ini disusun sedemikian rupa, sehingga kegiatan pengabdian tetap dapat dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Gelaran KKN dilakukan dengan penargetan pembuatan produk karya maupun layanan masyarakat yang masih berhubungan dengan penanganan Covid-19. KKN dilaksanakan di masing-masing desa pengabdian sesuai dengan pembagian yang ditetapkan oleh UM.
Tim KKN UM Desa Panggungrejo merupakan salah satu tim KKN Edisi Covid-19 yang mengabdi di semester antara ini (2019/2020). Kegiatan KKN tentunya diawali dengan survei dan telaah potensi desa. Salah satu yang menjadi sorotan tim adalah potensi budaya sekaligus ekonomi yang berupa batik khas desa. Batik yang dimaksud adalah batik keluaran Tim UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) Dusun Tegaron, Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Batik tersebut diberi nama Batik Tegaron.
Atas potensi batik khas tersebut, Tim KKN UM Desa Panggungrejo menggagas pemasaran online untuk meningkatkan aspek perekonomian desa. Koordinasi dan komunikasi yang sebagian besar dilakukan secara daring, membuat tim program kerja Pemasaran Online memiliki ceritanya sendiri mulai dari upaya komunikasi, konfirmasi pembuatan akun pemasaran online, penggencaran informasi batik, hingga penyerahan akun yang dilaksanakan di hari terakhir KKN (7/7/2020). Berikut cerita selengkapnya hasil wawancara bersama Nur Oktaviana, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2017 yang juga merupakan tim program kerja Pemasaran Online.
Tim KKN lakukan publikasi sebagai upaya pengenalan dan penggencaran informasi adanya batik khas Desa Panggungrejo
Dari Tim KKN (Desa Panggungrejo) ikut menggencarkan promosi Batik Tegaron. Tim KKN membuat akun Instagram khusus Batik Tegaron. Tidak hanya akun Instagram, untuk menambah wawasan terkait Batik Tegaron, juga dibuat blog khusus Batik Tegaron. Penggencaran informasi dilakukan pula dengan mengunggah story di akun media sosial tiap-tiap mahasiswa dalam Tim KKN UM Desa Panggungrejo
Unik, Tim KKN UM Desa Panggungrejo melakukan penjadwalan unggah promosi
(Selain itu) kita juga bikin jadwal sendiri biar publikasinya itu berkelanjutan dan bisa dijangkau sama orang lebih banyak. Penanggung jawab program kerjanya juga harus aktif mengingatkan teman-teman untuk mengunggah video terkait Batik Tegaron di media sosial masing-masing.
Berawal dari grup koordinasi, tim program kerja dijadikan anggota grup Batik Tegaron Desa Panggungrejo
Mengenai keberlanjutan dari proker (program kerja) ini, awalnya kita bikin grup WhatsApp sama beberapa perwakilan pengrajin Batik Tegaron untuk share akun media sosialnya buat pemasaran. Tapi dari ibu (penanggung jawab) batiknya malah kita dimasukin ke grup Batik Tegaron-nya, hehe. Kenapa bikin grup itu? Harapannya, jika ada kendala dalam mengoperasikan media sosial atau web atau akun Shopee (untuk pemasaran online-nya) bisa langsung ditanyakan ke grup itu.
Tidak lakukan penyerahan secara tatap muka, penyerahan akun dilakukan secara daring
Jadi untuk penyerahan media sosial itu kita melalui grup WhatsApp. Penyerahannya dilakukan hari ini (7/7/2020).
Tidak tanggung-tanggung, Tim KKN juga buat video tutorial untuk memudahkan akses ke depannya
Jadi, selain nyerahin akun sama password, kita juga bikin video tutorial. Video tutorial apa? Videonya ini berisi tentang bagaimana cara aksesnya (akun media sosial, blog, maupun Shopee) karena sebagian ibu-ibu pengrajin belum familiar sama akun Shopee atau blog gitu.
Usai KKN, harapannya 'Semoga ibu-ibunya lebih aktif dan produktif lagi dalam berkarya'
Harapannya dengan kita bikin proker ini dan sudah direalisasikan juga, bisa bantu ibu-ibu untuk mengenalkan dan memasarkan Batik Tegaron secara lebih luas. Selain itu, melihat respon yang cukup baik dari para pengrajin, semoga ibu-ibunya lebih aktif dan produktif lagi dalam berkarya dan mengembangkan Batik Tegaron. (Dan) dari Batik Tegaron sendiri, semoga warga di Desa Tegaron maupun Desa Panggungrejo juga lebih terinspirasi untuk membuat usaha-usaha lainnya.