Mohon tunggu...
Amanah Takaful
Amanah Takaful Mohon Tunggu... Wiraswasta - Organisasi Nirlaba

Lembaga resmi pengelola dana ZISWAF SK UPZ BAZNAS NO 74 TH 2022 / SK NAZHIR BWI No 3.3.00328 TH 2022 Jl. Belimbing, Jagakarsa - Jaksel, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengatasi Krisis Air di Tengah Global Boiling

6 September 2023   14:58 Diperbarui: 6 September 2023   15:03 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram amanah_takaful

Global Boiling, istilah yang tak asing lagi bagi kita. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, baru-baru ini menggambarkan bahwa kita telah memasuki era baru yang lebih serius dalam perubahan iklim, yang disebut "global boiling." Ini bukan lagi tentang global warming yang kita kenal sebelumnya, tetapi suatu keadaan di mana bumi mengalami pemanasan yang ekstrem.

Laporan dari the World Meteorological Organization (WMO) and the European Commission's Copernicus Climate Change Service menyatakan bahwa tahun ini menjadi bulan terpanas dalam sejarah dunia. Cuaca panas ekstrem ini telah dirasakan di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Utara, Asia, Afrika, dan Eropa. Pada konferensi pers, Guterres menegaskan bahwa kita harus mengakui bahwa kita telah memasuki masa global boiling, di mana perubahan iklim telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.

Dampaknya terasa di seluruh dunia, namun, ini juga mempengaruhi daerah-daerah lokal yang lebih rentan. Salah satunya adalah Bantul, sebuah kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Setiap tahun, beberapa kecamatan di Bantul, seperti 

Tahun ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi tahun yang lebih kering dan lebih panjang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kekeringan telah menjadi ancaman yang nyata bagi warga di sini.

instagram: amanah_takaful 
instagram: amanah_takaful 

Menghadapi tantangan perubahan iklim, Amanah Takaful bersama Berkah Jogja Berbagi Anak Yatim Piatu (BJB-AYP) telah mengambil langkah nyata. Mereka berusaha untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang hingga saat ini 4.000 penerima manfaat dari distribusi 32 mobil tanki air bersih. Bantuan ini adalah langkah nyata yang memberikan harapan di tengah krisis.

Namun, Bantul bukan satu-satunya daerah yang menghadapi krisis kekeringan. Kabupaten Pandeglang di Banten juga merasakan dampak perubahan iklim ini. Aksi kemanusiaan yang diberikan dari Amanah Takaful, Amanah Humanity Response (AHR), MA Care, Alfiyah Mubarokah, Permata Akuarium yang bekerjasama dengan BPBD Pandeglang telah menyediakan air bersih kepada masyarakat yang terdampak. 

"Hari ini kita gabung bersama kami distribusikan 5000 liter air bersih untuk masyarakat Desa Idaman yang terdampak kekeringan. Karena warga saat ini kesulitan untuk mendapatkan air bersih," ungkapnya, Senin (4/9/2023).

Alhamdulillah 100 KK di 3 titik Desa Idaman, Kp. Karang Tengah, Kp. Jalupang, dan Kp. Idaman, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang yang terdampak kekeringan  telah menerima 5.000 liter air bersih.

Kepala Desa Idaman, Kecamatan Patia, Ilman mengaku, alhamdulillah bantuan air bersih kepada warganya yang terdampak kekeringan terus mengalir. Karena memang, akibat kemarau panjang ini warganya kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa bumi kita berada dalam krisis perubahan iklim, dan kita semua memiliki peran untuk memitigasi dampaknya. Dalam menghadapi tantangan ini, solidaritas dan tindakan nyata adalah kunci untuk membawa perubahan yang lebih baik. Semoga bantuan ini membawa harapan dan menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang untuk berkontribusi dalam upaya melawan perubahan iklim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun