[caption caption="Foto Ust. Lailul Basri"][/caption]
Menyambut miladnya yang ke 90 tahun, Pondok Modern Gontor Ponorogo akhirnya memiliki stadion sepakbola representatif. Dengan kapasitas penonton mencapai 10.000 inilah stadion sepakbola terbaik di Ponorogo mengalahkan Stadion Batoro Katong milik Pemkab.
Dalam sambutan peresmianya, KH. Abdullah Sahal berharap agar minat bakat santri pada sepakbola bisa tersalurkan dengan baik dan bisa turut membela tim nasional di masa mendatangkan. Setelahnya beliau melakukan kick off tanda peresmian fengan menendang penalti.
Stadion yang megah ini, sebagaimana amanat Kiai Hasan. Akan menjadi kandang bagi tiga klub. Porpig FC (klub sepakbola santri), Pormada FC (klub sepakbola para ustadz) dan Tunas Harapan FC (Klub milik warga desa Gontor).
Kiai Hasan memang sangat perhatian pada pengembangan diri para santri. Salah satu wasiat fenomenalnya bila ada santrinya yang ingin membuka pesantren,
"Kalau mau buat pesantren (putra), yang harus pertama harus difikirkan adalah lapangan bolanya. Sebab sholat bisa di lapangan, sedangkan main bola tak mungkin di masjid. Sedangkan kalau mau buat pesantren putri, yang pertama dibangun adalah pagarnya."
Di masa lalu, pemain sepakbola asal Pondok Modern Gontor menjadi tulangpunggung Persepon (PSSI Ponorogo) dalam berlaga di kompetisi PSSI Pengda Jawa Timur. Yang paling saya ingat adalah duet maut Johansyah asal Lombok dan Lailul Basri asal Surabaya.
Johan adalah pemain dengan tendangan maut dan kecepatan lari yang luar biasa. Didukung oleh tinggi badan yang menjulang dan atletis, pemain ini sangat mirip Jaksen F. Tiago yang masa itu berjaya membawa Persebaya juara.
Yang paling terkenal adalah Lailul Basri. Pemain ini gaya bermainya sangat mirip Lionel Messi. Postur badanya sama  kecil dan memiliki kemampuan mengolah bola nomer wahid. Beliau jebolan akademi Persebaya seangkatan dengan Eri Irianto dan Aji Santoso. Andai ngetop sekarang, pasti nama beliau akan diplesetkan jadi Lailul Messi.
Keberadaan Ust.Lailul adalah jaminan kemenangan bagi Persepon yang merajai kompetisi PSSI Jatim wilayah barat di tahun 90-an. Makanya panitia mengundang beliau secara khusus untuk tampil di laga eksebisi antara Persik Kediri vs Deltras Sidoarjo.Â
Saat masuk ke lapangan, beliau mendapat sambutan meriah dari masyarakat Ponorogo yang hadir. Sedangkan para santri Gontor justru banyak bertanya-tanya, emang beliau siapa?. Dan saya pun dengan senang hati mengenalkan kisah legendaris senior mereka tersebut.
