Mohon tunggu...
AMALIA ZULFA
AMALIA ZULFA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Islam Walisongo Semarang

Conten creator, desain grafis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadikan Pemimpin yang Bermartabat Sebagai Role Model Gaya Kepemimpinanmu

11 Juni 2023   22:32 Diperbarui: 11 Juni 2023   22:42 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Menilik dari perspektif Islam bahwa kepemimpinan dalam Islam disebut sebagai Khalifah. Khalifah disini mencakup ke dalam memimpin diri sendiri dan juga orang lain. Sudah seharusnya sebagai seorang pemimpin harus bisa memimpin diri sendiri terlebih dahulu untuk diarahkan ke hal-hal yang baik. Ketika sudah bisa memimpin diri sendiri, barulah seseorang bisa mengemban jabatan sebagai pemimpin di sebuah lembaga atau organisasi. Dilansir dalam Al-Qur'an bahwa terdapat prinsip-prinsip dalam memimpin, yaitu amanah, adil, syura dan amr bi al-ma'ruf wa nahy 'an al- munkar (Zuhdi, 2014). Seorang pemimpin harus bisa jujur, dapat dipercaya, dan selalu berbuat baik meninggalkan yang buruk. Salah satu contoh pemimpin yang sukses dunia akhirat adalah Nabi Muhammad SAW. Beliau bisa digunakan sebagai role model yang inspiratif bagi konsepkepemimpinan yang bermartabat. beliau tidak hanya memenangkan posisinya sebagai pemimpin, tetapi juga memenangkan hati para pengikutnya dengan berbasis pada visi kemaslahatan. Nabi Muhammad terbukti mampu menyatukan bangsa yang terbelakang dan terpecah belah menjadi bangsa yang maju dan bisa mengalahkan bangsa-bangsa yang lain.

            Maka dari itu, dari banyaknya role model gaya kepemimpinan yang ada kita sebagai generasi penerus bangsa yang suatu saat nanti akan menjadi seorang pemimpin sudah sepatutnya meneladani berbagai sikap yang baik yang sudah disebutkan tadi. Jadilah seorang pemimpin yang berakhlakul karimah, jujur, adil, dan selalu mengedepankan kemaslahatan bersama. Wewnang yang dimiliki seorang pemimpin haruslah digunakan sebaik-baiknya dalam hal kebaikan. Atasan memiliki wewenang membuat aturan dan perintah, namun bawahan juga punya hak menolak ketika perintah yang diajukan salah atau menyalahi aturan. Oleh karena itu, perlu adanya pertimbangan baik antara melakukan perintah dan melaksanakan perintah. Hal ini cukup membuktikan bahwasanya hubungan atasan bawahan pangkat dan hubungan yang vertikal dapat memicu adanya sebuah penyimpangan apabila terdapat tekanan dan penyalahgunaan wewenang didalamnya (Marito dkk., 2023).

Referensi:

Bhayangkarakita. (2021). Nilai-nilai keteladanan Jenderal Hoegeng: Bagaimana agar tetap relevan untuk polisi masa kini?. Diakses pada 11 Juni 2023 melalui https://bhayangkarakita.com/2021/11/22/nilai-nilai-keteladanan-jenderal-hoegeng-bagaimana-agar-tetap-relevan-untuk-polisi-masa-kini/#comments.

Mirnawati, A. (2022). GAYA KEPEMIMPINAN KAPOLRI JENDERAL POLISI TITO KARNAVIAN.

Putri D.K., Izzati A.P., Marito E.E. (2023). Penyimpangan dalam Pengimplementasian Kerja Sama Antara Atasan dan Bawahan (Studi Kasus Ferdy Sambo). Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta.

Santosa B. (2013). Kisah "Kluyuran" Suhardi Alius Saat Jadi Pimpinan. Diakses pada 11 Juni 2023 melalui https://news.okezone.com/read/2013/03/12/500/774475/kisah-kluyuran-suhardi-alius-saat-jadi-pimpinan.

Sulistyanto A. (2021). Membaca Kembali Hoegeng, Tentang Kepemimpinan dan Integritas. Diakses pada 10 Juni 2023 melalui https://kolom.tempo.co/read/1494971/membaca-kembali-hoegeng-tentang-kepemimpinan-dan-integritas.

Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 TentangKepolisian Negara Republik Indonesia.

Zuhdi M.H. (2014). Konsep kepemimpinan dalam perspektif Islam. Jurnal Pemikiran Islam, 19(1).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun