Mohon tunggu...
Amalya putri kusuma vega
Amalya putri kusuma vega Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jember

menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mikroorganisme Penambat Nitrogen: Solusi Beerkelanjutan Untuk Pertanian Modern

10 Januari 2025   15:15 Diperbarui: 8 Januari 2025   18:04 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nitrogen merupakan unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman karena berperan dalam pembentukan protein, DNA, dan RNA. Namun, ketersediaannya di tanah sering kali tidak mencukupi kebutuhan tanaman. Hal ini mendorong penggunaan pupuk sintetis untuk meningkatkan produktivitas pertanian, meskipun hal tersebut menimbulkan dampak negatif seperti degradasi lingkungan dan tingginya biaya produksi. Oleh karena itu, pemanfaatan mikroorganisme penambat nitrogen menjadi alternatif yang menjanjikan.

Apa Itu Fiksasi Nitrogen?

Fiksasi nitrogen adalah proses biologis di mana mikroorganisme tertentu mampu mengubah gas nitrogen (N) di atmosfer menjadi senyawa nitrogen yang dapat diserap oleh tanaman. Mikroorganisme ini, seperti bakteri Rhizobium, bersimbiosis dengan tanaman legum (kacang-kacangan) untuk menghasilkan senyawa nitrogen yang bermanfaat.

Peran Rhizobium dalam Fiksasi Nitrogen

Rhizobium adalah kelompok bakteri yang terkenal karena kemampuannya menambat nitrogen melalui simbiosis dengan tanaman legum. Tabel berikut menunjukkan beberapa spesies Rhizobium dan tanaman simbiosisnya:

Berikut adalah daftar spesies Rhizobium beserta tanaman simbiosisnya:

  1. R. leguminosarum bersimbiosis dengan tanaman pea (Pisum spp) dan lentil (Lens culinaris).
  2. R. phaseoli bersimbiosis dengan kacang buncis (Phaseolus vulgaris).
  3. R. trifolii bersimbiosis dengan clover (Trifolium subterraneum).
  4. R. meliloti bersimbiosis dengan alfalfa (Medicago sativa).
  5. R. lupini bersimbiosis dengan lupin (Lupinus spp).
  6. R. japonicum bersimbiosis dengan kedelai (Glycine max).
  7. Rhizobium spp. bersimbiosis dengan cowpea (Vigna spp) dan kacang tanah (Desmodium spp).

Bakteri ini memanfaatkan enzim nitrogenase untuk mengubah gas nitrogen menjadi bentuk amonia yang dapat digunakan tanaman. Proses ini dikendalikan oleh gen nif (nitrogen fixation), yang merupakan gen kunci dalam metabolisme nitrogen.

Potensi Rekayasa Genetik

Penelitian menunjukkan bahwa gen nif dapat direkayasa untuk ditransfer ke mikroorganisme lain, seperti Escherichia coli, sehingga bakteri tersebut juga mampu menambat nitrogen. Teknologi ini membuka peluang untuk menciptakan alternatif biologis bagi pupuk sintetis, yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Solusi untuk Masa Depan

Pemanfaatan mikroorganisme penambat nitrogen tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk sintetis, tetapi juga mendukung praktik pertanian yang lebih hijau. Dengan keberlanjutan sebagai tujuan utama, pendekatan ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Referensi

Munandar, K. (2025). Fiksasi Nitrogen oleh Mikroorganisme. Jember: UM Jember Press. (Hal. 9-17)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun