Mohon tunggu...
Amaluddin Tanjung
Amaluddin Tanjung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Islam negeri Sumatera Utara

Hobi saya olahraga voli

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KRITIK TERHADAP TREND HIJAB DAN HIJRAH: Mencari makna sejati atau sekedar gaya hidup?.

31 Desember 2024   16:55 Diperbarui: 31 Desember 2024   16:55 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena hijrah dan penggunaan hijab di kalangan umat Muslim, khususnya di kalangan generasi muda, telah muncul sebagai tren yang sangat mencolok. Media sosial berfungsi sebagai platform utama untuk menampilkan perubahan gaya hidup ini, di mana banyak selebriti dan influencer yang memilih untuk berhijrah dan mengenakan hijab. Namun, fenomena ini memunculkan pertanyaan yang penting: Apakah hijrah dan hijab ini benar-benar mencerminkan niat tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah, ataukah sekadar tren gaya hidup atau fashion semata?

Hijrah secara harfiah berarti "berpindah" atau "berhijrah. " Dalam konteks agama Islam, hijrah berarti meninggalkan segala bentuk kemaksiatan dan dosa untuk menuju kehidupan yang lebih baik sesuai dengan syariat Islam. 

Hal ini tercantum dalam Al-Qur'an:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. "(QS. Al-Baqarah: 218). 

 Hijrah tidak hanya sekadar perubahan fisik atau status sosial, melainkan sebuah transformasi spiritual yang berdasar pada niat ikhlas untuk mendekatkan diri kepada Allah. 

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin ia raih atau karena seorang wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya itu kepada apa yang ia tuju. "(HR. Bukhari dan Muslim). 

Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa hijrah sejati adalah hijrah yang didasarkan pada niat tulus kepada Allah, dan bukan sekadar untuk mengejar popularitas atau pengakuan sosial.

Hijab dalam Islam menjadi kewajiban bagi setiap wanita Muslim, yang telah diperintahkan langsung oleh Allah 

Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an: 

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. ' Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. "( QS. Al-Ahzab: 59).

Ayat ini menegaskan bahwa hijab bukan sekadar busana, melainkan simbol ketaatan kepada Allah dan komitmen untuk menjaga kehormatan diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun