Mohon tunggu...
Desi Amalo
Desi Amalo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Memahami Karakteristik New Media dan Penerapannya

16 Februari 2017   15:35 Diperbarui: 16 Februari 2017   15:43 2750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kalian sering mendengar istilah new media namun belum dapat menemukan dimana letak 'new' dari media yang sehari-hari kita temui, maka sebuah penjabaran mengenai apa saja yang “new” dalam new media menurut Lister dkk (2009) berikut dapat memperjelas.

  • New textual experience. Bentuk tekstual dan genre baru dalam hal konsumsi media, hiburan dan kesenangan, termasul computer game,simulasi dan spesial efek.
  • new ways of representing the world. Media menawarkan kemungkinan baru dalam merepresentasikan dan memberikan pengalaman baru dalam memahami dunia. Ini dapat dilihat dalam kemunculan lingkungan virtual dan layar yang menawarkan interaksi multimedia.
  • new relationship between subject (users and consumers) and media technologies. Perubahan dalam penggunaan dan penerimaan citra dan media komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dan perubahan dalam pemaknaan yang ditanamkan pada teknologi media.
  • New experiances of the relationship between embodiment, identity, and community. Adanya perubahan pengalaman personal dan sosial dalam memaknai waktu, ruang, dan tempat (lokal maupun global), yang memiliki implikasi terhadap cara seseorang memaknai dirinya dan tempatnya di dunia.
  • New conception of the biological body relationship to technological media. Tantangan untuk menerima perbedaan antara manusia dengan alam, teknologi dan tubuh artifisial, serta media sebagai bagian dari teknologi artifisial baik yang ril maupun yang virtual.
  • New patterns of organization and production. Penataan ulang dan integrasi, yang lebih luas pada budaya, industri, ekonomi, akses, kepemilikkan, pengendalian dan regulasi media.

Apa itu new teknologi?

Jika berbicara mengenai new media maka tidak akan terlepas kaitannya dari teknologi yang membantu dan mendorong terjadinya perkembangan dalam komunikasi. New media muncul dan kemudian diakomodasi oleh adanya new technology. New technologybukanlah sebuah penemuan baru tetapi lebih ke arah perkembangan teknologi yang awalnya merupakan sistem analog kemudian bergerak ke sistem digital. It is a term that offers to recognise some big changes, technological, ideological and experiential, which actually underpin a range of different phenomena (Lister, 2009). Maksudnya adalah kondisi ini menawarkan sebuah perubahan besar dalam segi teknologi, ideologi serta pengalaman yang mana dapat membawa atau menyokong khalayak pada sebuah fenomena baru. Fenomena baru ini kemudian yang didapatkan dari new media. 

            Teknologi yang berhubungan dengan new mediaselalu berbasis digital dan memiliki beberapa karakteristik seperti dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat (bersifat dapat dipadatkan atau dikompres), interaktif dan tidak memihak. Contohnya seperti Internet, websites, computer games, CD-ROMS, and DVDs.

           Kemunculan dari new media sendiri dikarenakan adanya perkembangan teknologi berupa internet. Dan setelah banyak perkembangan kini melalui internet setiap orang bisa melakukan komunikasi tanpa batas ruang dan waktu (Severin, 2008). Melalui internet juga yang membawa pengguna kembali pada komunikasi serta interaksi pribadi yang tidak dapat dilakukan oleh atau melalui media konvensional.

Karakteristik new media

Disebutkan dalam new media menurut Lister dkk (2009) karakteristik dari new media seperti berikut,

Digital. Dimaksud dengan digital adalah segala data yang terkait dalam hal proses komunikasi diubah menjadi bentuk angka. Data berupa angka ini yang kemudian oleh sistem diterjemahkan ke dalam bentuk tulisan, gambar, grafik, video.

Interactivity.interaktif, termasuk sebagai karakteristik media baru dikarenakan media lama yang bersifat pasif. Pasif karena tidak dapat secara aktif digunakan untuk bertukar informasi atau khalayak dapat berpartisipasi secara langsung.

Hypertextual. Diartikan sebagai tulisan yang mampu memberikan sambungan dari sebuah situs ke situs lainnya, sehingga mempermudah dalam melakukan pencarian data.

Virtual.Segala sesuatu yang berada di dalam suatu media seperti bentuk lingkungan, ruang, realitas dan identitas yang dibagun dari grafis komputer dan video digital di mana pengguna dapat berinteraksi.

Networked.Maksudnya segala hal beserta konten-konten di dalam jaringan dapat diakses dengan alat elektronik dan menjadi mudah dijangkau.

Simulated.Maksudnya adalah dunia yang tergambar di dalam new media (virtual)merupakan miniatur atau gambaran sesungguhnya dalam suatu keadaan. Meskipun merupakan buatan manusia tetapi sesungguhnya merupakan bentuk gambaran dari obyek nyata.

Penerapan karakteristik new media di jurnalisme online

           Sesungguhnya jurnalisme online lahir karena adanya new mediasehingga dapat dipastikan bahwa segala kegiatan dari jurnalisme online berdasarkan dari penerapan karakteristik new media. Jurnalistik online adalah jurnalistik generasi baru seiring dengan kemunculan media online (internet) sebagai salah satu media baru (komunikasipraktis.com, 2016). 

Dikatakan juga merupakan jurnalisme generasi ketiga setelah jurnalisme cetak dan elektronik. Karakteristik pertama adalah digital, jelas bahwa jurnalisme online adalah kegiatan jurnalistik yang dilakukan pada basis online atau internet yang sudah memiliki sistem digital. Karena biasanya kegiatan jurnalistik ini ditulis dan kemudian disebarluaskan dalam portal online. 

Yang kedua adalah interaktif, dengan berita yang sudah disebarluaskan melalui internet yang dapat dilakukan secara real-time atau ketika kejadian tersebut sedang terjadi. Dengan begitu bahan pembicaraan atau berita tidak keburu basi dan khalayak dapat melakukan pertukaran informasi untuk mengoreksi berita yang sebelumnya sudah ditulis. Contohnya dapat kita lihat pada Pilkada DKI kemarin dimana digadang-gadang sebagai ‘pilgub rasa pilpres’. Ketika sedang berlangsungnya debat antar paslon (pasangan calon) terdapat beberapa portal berita yang melakukan live reportmelalui twitteratau yang disebut dengan live tweetdimana semua orang dapat secara langsung mengomentari dengan cara me-replydan memilih topik yang ingin ia baca dengan bantuan fitur tagar (tanda pagar). 

Karakteristik selanjutnya adalah hipertekstual, keunggulan ini dapat kita nikmati khususnya dengan mesin pencarian online google. Dengan mengetik sebuah topik yang kita inginkan maka dapat muncul berbagai sumber. Jurnalisme online memanfaatkan hal tersebut dengan judul mereka sebagai pencarian, meskipun terdapat oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan hal ini untuk menarik banyak klik biasanya disebut dengan click bait.

Selanjutnya adalah virtual, atau dalam jurnalisme online yaitu roomchat, kolom komentar yang memberikan ruang atau wadah bagi pengguna untuk saling berinteraksi. Networked karena segala konten dibagikan ke dalam jaringan internet sehingga melalui segala bentuk alat komunikasi elektronik berita dapat diakses secara mudah. 

Dan karakteristik yang terakhir adalah simulated dimana dalam jurnalisme online ditunjukan ketika seorang jurnalis menuliskan berita yang disertai dengan gambar dan video rekaman dari sebuah kejadian. Secara real hal itu memang terjadi, tetapi kita hanya melihat bentuk grafis yang sudah disimulasikan oleh sistem digital yang kemudian hasil akhirnya berupa gambar dan rekaman video.

Salah satu media dan identifikasi media tersebut menerapkan karakteristik new media.

           Contohnya adalah majalah Kawanku yang sudah mengalami digitalisasi dengan menghentikan penerbitan majalah dan berpindah pada web dengan nama cewekbanget.com. Dengan perubahan bentuk majalah ke dalam website menjadikannya telah menerapkan karakteristik dari new media. Dengan segala fitur yang ditawarkan berupa kolom menulis komentar, berita yang selalu di update tiap jam, berita yang disertai gambar serta suara dan video.

Daftar Pustaka

               Severin, Warner J. (2008). Teori komunikasi: sejarah, metode dan terapan di dalam media massa.jakarta: penerbit kencana.

            Lister, Martin, Jon Dovey. Seth Gidding and friends. (2009). New media: a critical introduction. Second edition.London: Routledge.

            Rosen, Anita. (2000). The E-commerce and answerbook.New york: Amacom.

            Komunikasipraktis.com. (2016). Pengertian jurnalistik online.Diakses dari http://www.komunikasipraktis.com/2016/01/pengertian-jurnalistik-online.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun