Mohon tunggu...
amal spiderete
amal spiderete Mohon Tunggu... Administrasi - seorang inisiator Planet kenthir , buat seru seruan ajah

just sharing bukan jus jambu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siapa Pembunuh "Pembuat ASAP"

24 Oktober 2015   12:38 Diperbarui: 24 Oktober 2015   13:11 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inna lillahi wa inna ilahi rojiun

Bayi berusia 15 bulan di Jambi meninggal dunia akibat menghirup udara yang selama 2 bulan diselimuti kabut asap yang tidak kunjung reda, belum lagi yang tidak diberitakan oleh media.

belum lagi mereka yang menjadi korban asap terkena penyakit ISPA dan mengungsi.

"tidak ada asap tanpa api", inilah istilah yang dipakai musibah asap ini, Darimanakah datangnya api itu???

Apakah Api ini berasal dari seseorang atau perusahaan yang mempunyai kepentingan - kepentingan pribadinya,kepentingan bisnisnya bahkan para broker-broker tanah yang ingin menguasai tanah negara dengan mengorbankan rakyat banyak...

 "TERLALU, BIADAB, " kata yang pantas Bagi pembuat sumber API ini, para pembakar ini sudah pantasnya diberikan hukuman MATI dan di bakar bersama hutan yang dibakarnya karena sudah membuat korban jiwa dan korban pohon menjadi rata dan habisalah paru-paru dunia.

Tuhan menciptakan Pohon untuk kehidupan sebagai paru - paru dunia, malah dibuatnya merusak paru-paru dunia, sungguh kejam .

Pemerintah Daerah dan Pusat harus kerja keras untuk menuntaskanya secepatnya, jangan jadi alasan apapun karena berhubungan dengan Nyawa manusia.

Bukan cerita baru jika pemerintah lamban. Sudah bertahun-tahun lahan sengaja dibakar, namun hingga kini tidak ada sanksi tegas yang diberikan kepada pelaku usaha.

Siapakah yang salah??? anda menilainya

 gbr.http://9trendingtopic.blogspot

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun