Yang namanya berhubungan dengan Minyak dan Gas alias Migas tidak terlepas dari lahan basah dimana disana katanya bersemayam "Korupsi Rame-Rame", karena disini katanya juga Sektor ini rawan kebocoran, korupsi, dan Mafia Migas beroperasi , dan yang lebih parah lagi adalah aparatur negara mulai dari yang berada pada institusi penyelenggara migas, hingga aparat penegak hukum justru menjadikan seluruh pelanggaran, kecurangan, manipulasi dan pelanggaran hukum yang dilakukan kontraktor dan pelaku usaha migas mulai dari hulu sampai ke hilir sebagai ajang pemerasan.yang jadi pertanyaan Kenapa bisa begitu????
Dari hal tersebut diatas adalah permasalahan dalam pengelolaan dan bagaimana pemerintah dan aparatur negara khususnya KPK mengontrol itu semua, kalau tidak di kontrol yah seperti itu, biasa bangsa indonesia..hehehe.
Tentunya SKK Migas sebagai Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) harus berbenah diri dengan menampung dan belajar dari kesalahan yang ada seperti yang telah dilakukanya diantaranya adalah
1. Penyempurnaan pedoman etika dan pembuatan pedoman Due Diligence Business Partner. Kemudian pemutakhiran daftar risiko SKK Migas (Enterprise Risk Management SKK Migas) tahun 2014.
2. SKK Migas mengeluarkan "whistle blowing system (WBS)" Dimana menurut infromasi WBS ini berguna sarana pengaduan dan pelaporan yang disediakan bagi siapa saja yang memiliki informasi perbuatan berindikasi pelanggaran yang dilakukan pimpinan dan pekerja SKK Migas khususnya Bagi kontraktor KKS, vendor, pihak terkait, dan masyarakat yang mengetahui adanya pelanggaran oleh pekerja SKK Migas dapat melaporkan melalui aplikasi ini, hal ini sangat berguna dalam melawan segala kecurangan,permainan dan kebocoran yang mengakibatkan kerugian negara.
Masyarakat pun bisa melaporkan dengan bukti-bukti yang ada dan untuk lebih lengkapnya silahkan melihat websitenya di :Â http://www.skkmigas.go.id/wbs
3.SKK Migas telah melakukan integrasi proses bisnis internal dalam pengelolaan pengadaan dan manajemen aset, keuangan, serta sumber daya manusia. Dengan mengimplementasikan enterprise resource planning (ERP) yang merupakan Sistem Informasi Internal (SII) SKK Migas yang terintegrasi.Dengan sistem ini membuat kinerja institusi menjadi lebih cepat, tepat, efektif, dan efisien.
Inilah sebagian Kaca diri dan Perbaikan oleh SKK Migas dalam menciptakan lingkungan industri hulu migas yang berintegritas, bersih, dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Selain itu juga fasilitas produksi migas hulu, seperti pada fasilitas ekstrasi, mulai tahap disain, pabrikasi, instalasi, operasional sampai dengan pemeliharaannya untuk memastikan peralatan dan fasilitas bekerja sesuai dengan spesifikasi dan aman untuk dioperasikan sehingga produksinya lebih maksimal dari kerusakan fasilitas-fasilitas produksi tersebut
Dan juga perlu diperhatikan bahwa bisnis hulu migas adalah bisnis negara yang semua pengeluaran akan digantikan bila kegiatan itu menghasilkan migas yang komersial, dalam hal ini tentunya kepentingan Nasional lebih diutamakan.
