Rumah, kita butuh rumah, semua orang butuh rumah
Tidak ada yang menyukai untuk tinggal di ruang terbuka dalam waktu yang lama dalam keadaan kedinginan, kepanasan, basah kuyup, digigit nyamuk  dan hal susah lainnya.
Meskipun ada beberapa suku yang nomaden, mereka kemana-mana membawa dan mendirikan tenda-tenda sebagai tempat untuk berteduh dan beristirahat.
Bahkan beberapa youtuber telah memberikan tutorial bagaimana caranya membuat tempat berteduh dan istirahat di hutan yang "nyaman".
Â
Mengapa ingin memiliki rumah?Â
- Pernikahan
- Pengalaman
- Pembuktian
- Bisnis
- dan berbagai alasan lain
Membangun rumah butuh PengorbananÂ
Besar kecilnya pengorbanan memiliki rumah tergantung iman, budget dan nafsu.
"Iman dan budget ditangan bisa membuat otak tetap rasional tapi Nafsu membuat drama kehidupan"
Impian memiliki rumah besar dan indah, berbanding terbalik dengan budget, akhirnya...
- merantau ke negeri orang meninggalkan anak-anak yang membutuhkan kasih sayang, lalu di negeri rantau mendengar pasangannya berselingkuh. Ekskavator pun datang dan merobohkan rumah
- Orang tua sibuk membangun rumah impian, menyisihkan uang sedemikian rupa, tanpa sengaja melupakan kebutuhan anak-anak, sehingga kurang kasih sayang dan perhatian
- memanfaatkan pasangan sah orang lain, demi membantu membiayai pembuatan rumah impian
- menggugat ibu demi menguasai rumah warisan
- dan masih banyak kejadian memilukan yang diberitakan maupun disekitar kita, demi "rumah"
Seperti yang Jack Ma sampaikan bahwa "300 tahun terakhir, manusia telah menjadi sangat serakah, ingin ke bulan, ingin ke mars, coba tanya hati, apakah itu yang kita inginkan?"
Menua itu pasti bagi manusia yang masih diizinkan hidup.Â
Banyak rumah besar dihuni oleh orang tua yang kesepian, bahkan ada kasus ditemukan tulang belulang seorang lelaki tua di rumah besarnya (termasuk halamannya).Â
Tetangga enggan menyapa, keluarga enggan menengok, hidup kesepian, Â meninggal dan membusuk dirumah besar kebanggan.
Beberapa youtuber bahkan menjadikan kontennya khusus membahas rumah-rumah besar yang terbengkalai
Berapa banyak pohon ditebang demi sebuah rumah, berapa banyak kerusakan lahan demi sebuah rumah, lalu rumah tersebut terbengkalai, teronggok tak bermanfaat.
Tentu saat membangun impian, kita tidak perlu takut secara berlebihan akan banyak hal yang tidak pasti. Namun dengan meluruskan niat yang mulia, mimpi yang mulia, harta yang halal dapat mempertemukan dengan keberkahan. InsyaAllah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H