Mohon tunggu...
Nurul Amalia
Nurul Amalia Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi tanpa mengurangi

Semua tulisan ini saya dedikasikan untuk semua teman-teman yang mencari sumber referensi bacaan tentang ekonomi dan hal lainnya. Kesulitan saya untuk mencari sumber bacaan yang sesuai dengan yang saya inginkan mendorong saya untuk tetap menulis di sini. Terima Kasih kepada Bapak Adhitya Wardhono yang telah mengajak mahasiswanya untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

QRIS-First Principles

4 Maret 2021   10:31 Diperbarui: 4 Maret 2021   10:32 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu target Bank Indonesia saat ini adalah mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan. Dengan penerapan strategi pencapaian 12 juta merchant QRIS secara terintegratif dan kolaboratif, serta pengembangan fitur QRIS transfer, tarik, dan setor dalam rangka meningkatkan akseptasi QRIS di masyarakat.

Kita telah jauh berada pada Industri 4.0, dimana digitalisasi sangat perlu dilakukan dalam berbagai kegiatan kita. System yang usang dan karatan harus kita rubah dengan menggunakan konsep berbasis first principles.

Elon Musk "menurut saya, menggunakan konsep First Principles amatlah penting ketimbang konsep desain dengan pendekatan analogy. Kita lihat kehidupan kita sehari-hari dengan contoh desain menggunakan pendekatan analogy. Kita melakukan hal ini karena hal tersebut sudah dilakukan orang lain, atau karena semua melakukan hal tersebut maka kita mengikutinya. Tapi dengan konsep first principles, kita membawa segala sesuatu ke titik yang paling fundamental, lalu bergerak menyelesdaikan masalah dari situ."

Dengan pernyataan diatas, apakah peluncuran QRIS oleh Bank Indonesia berdasarkan First Principles atau pendekatan analogy? Dengan melihat tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia dan juga aspek lain, peluncuran QRIS ini tentu sudah dipikirkan secara matang menggunakan first principles. Memilikirkan titik paling fundamental kemudian mulai bergerak dengan memberikan solusi dari masalah yang ada.

QRIS didesain untuk memudahkan para pengusaha dan juga konsumen, menciptakan lingkungan dan kebiasaan cashless untuk berbagai keuntungan. Hal ini sesuai dengan SPI Bank Indonesia 2025. QRIS sangat menjunjung "kemudahan transaksi" untuk memberikan rasa nyaman bagi merchant maupun konsumen. Dengan hanya memakai 1 QR Code, pengguna dapat melakukan transaksi menggunakan berbagai aplikasi seperti Dana, OVO dan lain-lain.

Dampak lain yang dirasakan dari kebijakan ini selain keuntungan dan kemudahan untuk merchant dan konsumen adalah terintegrasinya seluruh transaksi juga akan memudahkan Bank Indonesia selaku pengawas dan penyelenggara system pembayaran untuk melaksanakan tugasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun