Menjadi mahasiswa tampaknya seru sewaktu kita masih SMA. Banyak yang ingin cepat lulus agar segera menjadi mahasiswa. Ketika ditanya mengapa, alasannya bervariasi. Banyak liburnya, banyak waktu luang, jam kuliah tidak tetap, tidak perlu memakai seragam, dan banyak lagi. Memang menjadi mahasiswa itu berbeda 180 derajat dibandingkan menjadi siswa di bangku sekolah. Seseorang harus menyesuaikan diri dengan keadaan di kampus, karena kampus pun tidak sama dengan sekolah. Sekolah dan kuliah sama-sama menuntut ilmu, lalu di mana perbedaannya? Mari kita luruskan persepsi siswa-siswa tentang perkuliahan.
1. Kuliah itu bebas, banyak waktu luang
Jam kuliah memang tidak seperti jam sekolah, dari pagi hingga sore secara penuh. Jam kuliah bahkan bisa berubah-ubah, tergantung dosen pengajar. Banyak waktu luang? Ya, waktu luang selain jam kuliah. Namun waktu luang tersebut jarang digunakan untuk bersantai, kebanyakan mahasiswa menghabiskannya untuk mengerjakan tugas. Bisa sampai beberapa mata kuliah yang harus diselesaikan demi memenuhi deadline. Jadi, banyak waktu luang sepertinya tidak selalu sesuai dengan perkuliahan.
2. Dosen tidak seketat guru
Yup, benar. Dosen tidak seketat guru dalam mengawasi mahasiswanya. Tentu saja, banyaknya mahasiswa tidak akan sanggup diawasi satu-persatu layaknya guru mengawasi siswanya. Istilah wali kelas dalam kegiatan sekolah digantikan dengan istilah dosen pembimbing akademik dalam perkuliahan. Bedanya, dosen pembimbing akademik hanya membimbing beberapa siswa, tidak sebanyak wali kelas di sekolah. Dosen tidak mungkin mengejar kita jika belum mengumpulkan tugas. Dosen tidak peduli kita ada nilai atau tidak. Jika kita mengumpulkan tugas berarti kita masih menginginkan nilai, jika tidak, siap-siap mengulang mata kuliah yang sama tahun depan.
3. Minggu tenang sebelum UAS
Membayangkan libur sebelum ujian akhir memang menyenangkan. Setidaknya ada persiapan untuk menghadapi ujian. Di perkuliahan, kita menemui istilah minggu tenang sebelum ujian. Tentu di SMA tidak ada istilah itu, jika ada pun hanya hari tenang, sehari saja. Namun jangan senang dulu, kebanyakan di minggu tenang pun mahasiswa menghabiskannya dengan mengerjakan tugas akhir, sehingga istilah minggu tenang terasa seperti "minggu tegang" sebelum ujian.
4. Hore! Tidak memakai seragam
Bosan ya, selama sekolah memakai seragam? Tenang, pergi ke kampus tidak perlu memakai seragam. Hanya perlu memakai pakaian yang sopan dan rapi, atau sesuai ketentuan kampus masing-masing. Namun, masalahnya kita harus cerdas mengatur kapan memakai pakaian yang sama. Jika tidak, nanti teman-teman mengira pakaian kita hanya itu saja. Kalau memakai seragam, kan, hanya perlu menyesuaikan dengan peraturan sekolah mengenai hari dan seragam yang dipakai.
5. Faktanya, banyak mahasiswa yang ingin kembali ke bangku sekolah
Seberapa pun kita tidak menyukai sekolah, ada momen-momen dalam perkuliahan yang membuat kita ingin kembali ke bangku sekolah. Misalnya, saat dihujani banyak tugas, rasanya lebih memilih mengerjakan tugas sekolah dibanding tugas kuliah.
Nah, menjadi mahasiswa memang tidak seindah yang dibayangkan. Namun jika sudah bisa menyesuaikan diri, pasti bisa juga menjalani perkuliahan dengan lancar hingga lulus nanti.
Catatan seorang mahasiswa baru yang mengalami hal-hal yang baru saja ditulisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H