Definisi alternatif tentang kewirausahaan, seperti yang disampaikan oleh Marbun yang dikutip oleh Pambudy (2017), menggambarkan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk mengorganisir dan mengelola usaha dengan penuh kreativitas. Pada prinsipnya, semangat kewirausahaan dimiliki oleh setiap individu yang memiliki kemampuan kreatif dan inovatif, serta oleh mereka yang mencintai perubahan, pembaharuan, kemajuan, dan tantangan (Suryana, 2017). Seorang yang aktif dalam sektor bisnis dan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dapat diidentifikasi sebagai seorang wirausaha atau perwira di ranah usaha.
Dalam rangka menggalakkan semangat dan jiwa kewirausahaan di tengah masyarakat, penting untuk mempertimbangkan beberapa aspek yang mendukung. Data dari penelitian Global Entrepreneurship Monitor Report 2022/2023 menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti pendidikan kewirausahaan, akses terhadap pembiayaan, dan dukungan regulasi memiliki dampak signifikan terhadap tingkat aktivitas kewirausahaan dalam suatu komunitas. Oleh karena itu, pemberdayaan melalui penyediaan pendidikan kewirausahaan yang inklusif, fasilitas pembiayaan yang mudah diakses, dan regulasi yang mendukung akan membentuk lingkungan yang kondusif bagi perkembangan semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat.
Suryana & Bayu (2010) dalam penelitiannya menemukan bahwa pengenalan potensi diri dan pembentukan karakter kewirausahaan sangat mendukung keberhasilan usaha baik usaha individu, kelompok, maupun pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Pemerintah memiliki kesempatan untuk turut andil dengan menanamkan jiwa wirausaha di masyarakat, dengan salah satu strategi utama melalui pendidikan. Integrasi pendidikan di bidang kewirausahaan diharapkan akan memberikan dampak signifikan terhadap pemahaman masyarakat terkait potensi diri dan pengembangan karakter kewirausahaan yang unggul. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan kewirausahaan dapat dianggap sebagai strategi jangka panjang untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, dan menggerakkan roda ekonomi secara berkelanjutan. Sehubungan dengan integrasi pendidikan yang dibahas sebelumnya – Suryaman (2015) mengungkapkan bahwa kurikulum wirausaha sangat diperlukan untuk kemajuan dan kemandirian bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H