Mohon tunggu...
Amalia Ayu Fauziah
Amalia Ayu Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Administration Student

A Public Administration student with a passion for writing and listening to music. I am an introspective INFJ with a keen interest in government policies.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Dampak Kerugian Ekonomi dari Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2023

24 Juni 2023   17:25 Diperbarui: 24 Juni 2023   17:33 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui pada 4 tahun silam, yaitu tanggal 24 oktober 2019, bahwa Indonesia resmi terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2023.

Hal ini merupakan momen paling penting dan bersejarah bagi sepak bola di Indonesia. Berbagai upaya dengan segala persiapan sudah dilakukan sejak Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Namun, perjuangan tersebut menjadi sia-sia karena dibatalkannya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2023.

Penyebab awalnya adalah adanya penolakan terhadap Timnas Israel sebagai peserta. Puncaknya adalah saat Gubernur Bali, I Wayan Koster membuat surat penolakan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) mengenai menolak keikutsertaan Israel dalam bertanding di Bali.

Tidak hanya itu, bahkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Prabwo, ikut serta dalam menolak Timnas Israel dalam bertanding di daerah Solo. Pada akihrnya, FIFA yang merupakan lembaga tertinggi dalam sepak bola dunia membuat pernyataan dengan keputusan bahwa Indonesia dihapus sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2023.

Keputusan ini mengundang banyak kekecewaan dari sebagian masyarakat terutama Timnas dari Indonesia. Pembatalan tuan rumah FIFA U-20 ini pun memberi dampak kepada sektor di Indonesia, terutama kepada perekonomian Indonesia. Dibatalkannya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA menghasilkan kerugian hingga triliun rupiah.

Apa saja kerugiannya?

Langkah awal yang dilakukan pada tahun 2020 adalah Yoyok Sukawi (Komite Eksekutif PSSI) mengatakan bahwa pemerintah dalam mendukung Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2023 memberikan dana sebesar 400 miliar sebagai persiapan pelaksanaan Piala Dunia.

Selain itu, mengenai fasilitas sebagai pendukung terlaksananya Piala Dunia terdapat 10 stadion yang akan digunakan dalam penyelenggaraan FIFA U-20 ini.

Namun keputusan pada tahun 2020, hanya 6 stadion yang akan dipakai, di antaranya adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakarabing (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).

Dari keenam stadion tersebut, Kementrian PUPR melakukan renovasi dan pemeliharaan stadion yang menghabiskan dana sebesar 314,28 miliar.

Tidak hanya itu, Pemerintah pun mengalokasikan dana kepada Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebesar 500 miliar untuk pengembangan olahraga sebagai salah satu persiapan Piala Dunia U-20 FIFA 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun