Mohon tunggu...
Amalia Suryani Rizky
Amalia Suryani Rizky Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya

Belajar tidak memiliki batasan usia hingga akhir hayat kelak. Belajar tidak selamanya di lakukan secara formal seperti di sekolah,lembaga ataupun kampus. Kita masih bisa belajar walaupun tidak formal seperti halnya ketika memanfaatkan kecanggihan teknologi,workshop,berorganisasi dan lain sebagainya. So, selagi ada kesempatan jangan pernah di sia-siakan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Segenggam Perjuangan di Balik Tabir Kehidupan Masyarakat Kota Surabaya Pasca Pandemi

29 Oktober 2022   21:45 Diperbarui: 30 Oktober 2022   08:49 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Segenggam Perjuangan Di Balik Tabir Kehidupan Masyarakat Kota Surabaya Pasca Pandemi/Dok pribadi

Surabaya- Surabaya adalah salah satu kota terbesar ke-2 setelah Ibu Kota Jakarta.Dengan keindahan bamboo runcing dan patung hiu sura dan buaya menjadikan icon di jantung kota Surabaya.Surabaya dengan indahnya gedung-gedung megah,padatnya pengguna lalu lintas dan banyak aktifitas perkantoran dan masyarakat pinggiran menjadi rutinitas dan ciri khas salah satu kota terbesar ke-2 di Indonesia.Jadi tidak heran masyarakat luar kota melakukan urbanisasi ke Surabaya  dan banyak pula diantara mereka yang sudah menetap di Surabaya.Memasuki akhir tahun 2019 atau awal tahun 2020 merupakan sejarah yang tidak bisa dilupakan baik yang dirasakan penduduk Indonesia sendiri maupun penduduk dari berbagai negara di dunia.Wabah pandemic covid-19 menjadi salah penyebab perubahan kehidupan manusia secara signifikan.Bagaimana tidak semenjak adanya wabah covid-19 banyak masyarakat merasakan dampak wabah ini. Terlebih pada mikro-mikro kecil yang mengalami kerugian, pemutusan hak kerja (PHK) pada pengawai/karyawan dan banyak pula diantara  mereka mengalami gulung tikar.Dengan begitu tidak menutupi kemungkinan banyak di antara orang yang tidak bertanggung jawab melakukan tindakan diluar kendali (kriminal) baik berupa kekerasan, pencurian,pembunuhan dan lain-lain.

Pemerintah kota Surabaya berupaya mensejahterakan masyarakat Surabaya dalam beberapa agenda.Diantaranya agenda pokok pembangunan di Kota Surabaya. Pertama yaitu Surabaya adalah Lapangan Kerja untuk Rakyat. Kedua yakni, Surabaya Generasi Cerdas. Ketiga, Surabaya Hidup sehat. Keempat, Surabaya Bersih Melayani dan Kelima Surabaya Maju Hijau Tertata.Tim Pk.Imm Blue Savant melakukan penelusuran disejumlah sudut kota Surabaya.Ibu Rini adalah salah seorang urbanisasi dari Tuban yang kini mengukir kisah dikota Surabaya.Ibu Rini begitu merasakan dampaknya pandemic.Terlebih saat ini Ibu Rini harus menjadi tulang punggung keluarga setelah kepergian suaminya untuk selama-lamanya.

Ibu Rini dengan pengalaman hidup hanya sebagai ibu rumah tangga (IRT),kini hanya bisa berjualan nasi bungkus di sekitar rumah.Ketika Tim kami mencoba mengobrol pada beliau siang ini, dapat di katakan jika opset hasil penjualan sekitar Rp.100.000,- kurang lebih hanya cukup untuk kehidupan sehari-harinya.Sedangkan Ibu Rini masih memiliki tanggungan anak satu dari dua bersaudara yang masih aktif di jenjang sekolah.Disamping itu anak kedua Ibu Rini juga turut membantu menjajahkan makanan kepada rekan-rekan di sekolah dan membatu mentrasfer ilmu dengan suka rela di salah satu lembaga di Surabaya. Tentu hati kami tersentu kagum dan banyak pula yang berkenan untuk mencicipi dagangan Ibu Rini.Karena bagaimanapun ini adalah sebuah pelajaran dalam mengarungi bhatera kehidupan.Maka bersyukurlah kita dapat menikmati kehidupan walaupun serba kekurangan namun tetap berkecukupan.

Dari seulas kisah Ibu Rini kita semua belajar.Betapa indahnya dunia berbagi kebahagian yang semestinya tidak hanya dilakukan oleh saya dan siapapun. Melainkan juga kepekaan kita terhadap orang-orang di sekitar kita.Bagaimana seseorang dapat menumbuhkan kepedulian dan rasa syukur atas kenikmatan tuhan yang telah di anugrahkan pada hambanya.Karena bila tidak, si kuat menolong di lemah itu hanyalah omongan kosong belaka.Hanya baik di ucap namun enggan untuk bertindak.Kebetulan hari ini di sudut kota Surabaya (23/07/2022) Tim Pk.Imm Blue Savant sedang melakukan RTL pasca Darul Arqom Dasar (DAD).Maka kami berniat untuk membantu menjajahkan dagangan Ibu Rini melalui gadget kami dengan menawarkan pada kerabat dan kawan kami.Alhamdulillah hari ini Ibu Rini dapat pemasukan sekitar Rp.200.000,- dan bisa beristirahat lebih cepat.

Ini bukan soal seberapa banyak hasil hari ini.Melainkan seberapa banyak kita bisa berbagi pada sesama walaupun hanya sekedar mengulurkan tangan dan tebar senyuman.Maka dari situ kita dapat memetik hikmah jika hidup haruslah senantiasa bersyukur dan tidak selamanya kita berada pada posisi teratas, ada kalanya kita menunduk dan menoleh kebawah.Karena diluar sana tentu banyak sekali orang-orang berupaya mencari nafkah hanya untuk mencari sesuap nasi dan memenuhi kebutuhan keluarganya.Uang memang tidak bisa dimakan.Akan tetapi,seseorang tentu membutuhkan uang.Dengan uang seseorang akan bisa memenuhi kebutuhan hidup baik sandang,pangan dan papan sekalipun.Namun,tidak semua orang bersuka rela mengulurkan tangan antar sesama manusia.Banyak diantara kita yang hanya sibuk mencari uang.Berlalu-lalang mengejar dunia tapi melupakan orang-orang disekitar.Dan tidak jarang pula kufur akan nikmat tuhan yang telah di anugrahkan pada kita.

Dengan adanya haru pikuk dalam perjalanan kehidupan Ibu Rini.Tim kami juga melakukan beberapa penyuluhan dan pengarahan kepada keluarga Ibu Rini.Hal utama yang menjadi topik dalam pengarahan ini mengenai pentingnya penggunaan media sosial terlebih pada kondisi saat ini.Hampir seluruh aktifitas di sejumlah daerah dan negara belahan dunia hanya dapat dilakukan dirumah atau yang dikenal dengan sebutan "WFH" (work from home).Dengan begitu pemanfaatan teknologi menjadi salah satu penunjang bagi masyarakat yang terdampak akan wabah covid-19.Dan demi memenuhi kehidupan selama pandemic,tentu masyarakat berlomba-lomba mengembangkan inovasi dan kreasi begitu bervariasi.Seperti Ibu Rini alangkah lebih baiknya jika dapat memanfaatkan teknologi.Sebagaimana contoh dalam menawarkan makanan secara online dengan memanfaatkan aplikasi Go-food,Grab-food,Shopeefood dan masih banyak lagi.Kendati demikian pencinta kuliner Ibu Rini tidak hanya bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar melainkan juga seluruh masyarakat di sudut tempat kota Surabaya.Dan dengan begitu pemasukan Keluarga Ibu Rini akan bertambah.Billahi fi sabililhaq. Fastabiqul khoirot.

# Pk.Imm Blue Savant

# Immkotasurabaya

#Universitas Muhammadiyah Surabaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun