Mohon tunggu...
Nurul Amalia Salabi
Nurul Amalia Salabi Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti Perludem

Your friend to talk about film and books.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Demokrasi Digital dan Gema Dunia Baru

13 Juli 2022   20:33 Diperbarui: 13 Juli 2022   20:36 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto saya bersama komunitas adat suku Oyango di Iriga City, Filipina (Dokpri)

Foto saya bersama komunitas adat suku Oyango di Iriga City, Filipina (Dokpri)
Foto saya bersama komunitas adat suku Oyango di Iriga City, Filipina (Dokpri)

Hari ini, dalam dunia baru yang bukan berarti bebas masalah, edukasi demokrasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Dari diskusi daring ke diskusi daring lainnya, membuat konten video interaktif, infografis dengan pesan yang kuat, review film isu demokrasi, bahkan konten Tiktok tebak tokoh. Semua ini mengingatkan kita betapa pentingnya internet murah yang bisa dijangkau oleh semua orang di seluruh pelosok Indonesia. Sebab menjadi pintar, berwawasan, dan menjadi warga negara yang aktif dan mau terlibat, butuh tersambung dengan internet untuk mendapatkan manfaat tak terbatas.  

Ruang digital telah menjadi ruang edukasi dan advokasi tanpa batas berbagai gerakan sipil, mulai dari kelompok disabilitas rungu yang mengkampanyekan subtitle bahasa dan penerjemah isyarat di forum publik, buruh, psikolog, guru honorer, masyarakat adat, perempuan, pekerja freelance,  aktivis, sampai komunitas ojek online. Internet adalah ruang publik yang dekat dengan esensi setara dan bebas, dua nilai penting dalam demokrasi.

Siapa yang tahu kondisi demokrasi di masa yang akan datang? Jika lebih banyak orang mendapatkan edukasi dan informasi dari internet, bukan tidak mungkin ada lebih banyak orang yang mau terlibat meningkatkan demokrasi yang substansial. Partisipasi jelas memerlukan uang. Akan hebat jika IndiHome dan Telkom Indonesia dapat menyediakan akses internet murah di seluruh Indonesia, sehingga akses internet tidak lagi jadi privilege sebagian orang. Internet membuat demokrasi jadi lebih berwarna dengan adanya lebih banyak suara, tanpa harus punya kuasa. []

NURUL AMALIA SALABI

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun