(15/12/23 ) Dalam upaya meneliti perkembangan pendidikan yang ada di Kabupaten Bogor kami memilih untuk melakukan penelitian di Desa Hambaro.Â
Kami dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, dibawah naungan Bapak Dosen pengampu Pengantar Pengembangan Masyarakat, Bapak M. Jufri Halim, S.Ag.,M.Si. menjalin kerja sama yang erat dengan Desa Hambaro.Â
penelitian ini dilakukan secara berkelompok yang mana kelompok saya memfokuskan pendidikan SD yang ada di Desa Hambaro yang terletak di Kec. Nanggung, Kab. Bogor, Jawa Barat yaitu SD Negeri Hambaro 01. Dalam menggali metode pembelajaran dan fasilitas yang ada pada desa ini saya rasa SD Negeri Hambaro 01 merupakan lokasi yang tepat dalam penelitian ini.
setelah melakukan wawancara dan penelitian, informasi yang kami dapatkan sangat banyak. Mulai dari fasilitas yang terpenuhi yaitu 9 ruangan, terdiri 6 kelas dan 3 ruangan praktik. lalu selain itu SD Negeri Hambaro 01 juga mewadahi ekstrakulikuler antara lain; JUMAJI (Jumat Mengaji), Pramuka Wajib, Drumband, dan Kesenian. Berbeda dengan SD lain SD Negeri Hambaro 01 mendukung siswanya dalam bermedia lewat ekstrakulikuler Multimedia/Broadcasting.Â
Para pengajar di  SD Negeri Hambaro 01 juga selalu update, sehingga pada saat proses pembelajaran pun siswa di perbolehkan menggunakan handphone pada situasi tertentu. Tidak hanya itu, untuk siswanya yang berpotensi dalam membuat konten dan membuat film,  SD Negeri Hambaro 01 selalu memfasilitasi siswanya. Biasanya hasil video yang menarik selalu di upload ke instagram atau youtube, selain itu guru -guru juga sering memberikan siswanya rewards dalam bentuk pulsa sebagai bentuk penghargaan agar mereka lebih semangat lagi. Selain itu mereka juga mempunyai podcast hanya saja sedang off sementara waktu.Â
Kami juga memberikan pertanyaan seputar tantangan apa saja yang guru-guru rasakan dengan situasi seperti ini. Jawaban yang kami dapatkan adalah mereka harus menghadapi beberapa keanekaragaman karakter siswa yang berbeda, dengan daya dukung siswa yang berbeda mulai dari orang tua/keluarga, sekolah, dan lingkungannya serta kebutuhan belajar siswa yang berbeda, tentu hal itu menjadi tantangan bagi para pengajar yang ada di  SD Negeri Hambaro 01. Bila semua aspek tersebut terpenuhi maka proses pembelajaran akan berjalan dengan baik. Guru SD Negeri Hambaro 01  juga melakukan penguatan karakter agar siswanya lebih bisa percaya diri lewat profil pelajar pancasila dengan kegiatan intra atau ekstra di sekolah.Â
lalu kami juga memberi pertanyaan mengenai tanggapan para guru di  SD Negeri Hambaro 01 tentang kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka di situasi lingkungan mereka. Jawaban yang kami dapatkan adalah para pengajar harus mampu melakukan penyesuaian dengan baik dan secara perlahan, harus bisa memperbanyak referensi dan harus mendukung siswanya agar lebih aktif serta mau berkembang lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H