Mohon tunggu...
Nur AmaliaRezki
Nur AmaliaRezki Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN MALIKI

Seorang mahasiswa semester akhir yang sedang mengerjakan tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Psikologis Faktor Risiko dan Faktor Protektif Suicidal Thought pada Remaja

15 Desember 2022   17:14 Diperbarui: 15 Desember 2022   17:31 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Isyarat bunuh diri (Suicide Gesture)

Isyarat bunuh diri merupakan tindakan yang dilakukan individu terhadap dirinya dengan niat tidak ingin mengakhiri hidupnya hingga mengharapkan meninggal pada akhirnya. 

Namun pada umumnya isyarat bunuh diri dilakukan dengan cara yang tidak mematikan secara langsung seperti menyayat pembuluh darah atau minum beberapa pil (Naele & Kring dalam Aulia, 2016). Tahap ini disebut "cryng for help" yang artinya individu tidak berniat untuk mengakhiri hidupnya, namun ingin orang lain mengartikan tindakan mereka merupakan percobaan bunuh diri sebab mereka sedang dalam perjuangan dengan stres yang tidak mampu mereka atasi (Muhith, A, 2015)

3. Percobaan Bunuh Diri (Suicide Attempts)

Pada tahap ini, individu sudah masuk tahap tindakan yang serius. Percobaan bunuh diri merupakan tindakan seseorang untuk mengakhiri hidupnya dengan cara memberi cedera yang serius terhadap tubuh mereka. Biasanya disebut percobaan bunuh diri karena tindakan mereka tidak berhasil mengakhiri hidup mereka yang disebut parasuicidal behavior (Aulia, 2016).

  1. Bunuh Diri Berhasil (Completed Suicide)

Bunuh diri yang berhasil  ini dilakukan atas kesadaran individu itu sendiri yang percobaan bunuh dirinya berhasil menghilangkan nyawa individu.

Analisis yang dilakukan pada remaja di kota Gorontalo menjelaskan bahwa faktor risiko dan faktor protektif suicidal thought yang dialami remaja di kota Gorontalo yaitu:

  1. Faktor psikologis

Besarnnya tekanan psikologis membuat seseorang Stres, seringkali dikaitkan dalam kajian-kajian tentang bunuh diri dengan peristiwa dan pengalaman kehidupan yang negatif (Ibrahim et al. 2014) Melalui wawancara awal dengan narasumber, terungkap awal mula narasumber merasa ingin mengakhiri hidup ketika narasumber berada di titik dimana kagagalan yang pernah ia lalui sebelumnya terulang kembali. Hal tersebut membuat stress yang menumpuk bahkan menjadi suatu trauma bagi narasumber, itulah yang menjadikan faktor psikologis sebagai faktor risiko. Namun faktor psikologis juga dapat menjadi faktor protektif apabila kondisi psikologis seseorang stabil, ataupun stress dalam porsi yang wajar.

  1. Faktor Kecerdasan Emosional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun