Mohon tunggu...
Amalia Putri Salsabila
Amalia Putri Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar mengekspresikan apa yang sedang dirasakan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengguncang Terapi Leukemia Anak: Deregulasi Splicing Terkuak

23 Mei 2023   20:11 Diperbarui: 23 Mei 2023   20:25 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Selain itu, penelitian ini menyoroti potensi sinergi antara modulator splicing dan agen kemoterapi yang sudah ada. Dengan menggabungkan kedua pendekatan tersebut maka mungkin saja untuk dapat meningkatkan efektivitas pengobatan konvensional yang diiringi dengan minimalisasi efek samping yang merugikan. Pendekatan terapi yang dipersonalisasi dan terarah ini berpotensi mengubah lanskap pengobatan LMA anak.

Meskipun temuan penelitian ini sangat menjanjikan, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi sebelum modulator splicing dapat diimplementasikan secara luas dalam pengobatan LMA anak. 

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme yang mendasari deregulasi splicing dan dampaknya terhadap perkembangan penyakit. Selain itu, uji klinis dalam skala besar dengan melibatkan pasien LMA anak dari berbagai populasi diperlukan untuk menilai keamanan dan efektivitas modulator splicing dalam pengaturan dunia nyata.

Penelitian terkini tentang deteksi dan penargetan deregulasi splicing pada sel punca LMA anak telah memberikan wawasan berharga dan potensi target terapeutik baru. 

Dengan mengidentifikasi kelainan splicing yang spesifik, para peneliti telah membuka jalan bagi strategi pengobatan yang baru. Penargetan deregulasi splicing menawarkan kemungkinan untuk menghambat pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel punca LMA. Penelitian dan uji klinis yang berkelanjutan akan menjadi kunci dalam menerjemahkan temuan ini menjadi terapi yang efektif, memberikan harapan untuk hasil yang lebih baik dan peningkatan kualitas hidup bagi anak-anak yang terkena LMA yang agresif ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun