Seperti yang kita ketahui, berwisata dilakukan seseorang atau sekumpulan orang untuk melepas penat, mendapat kesenangan, menambah pengetahuan, serta pengalaman baru.
namun bagaimana jika berwisata malah membuat kita merasa terancam akan tindak kriminal yang mungkin dapat terjadi sewaktu-waktu?
Kriminalitas pada tempat wisata kerap kali terjadi. Tindakan merugikan tersebut dilakukan oleh pelaku kejahatan dengan merampas barang berharga milik orang lain secara sadar maupun tidak, untuk kepentingan pribadi.
Pelaku kriminalitas di Indonesia mempunyai banyak julukan. Julukan-julukan tersebut diberikan tergantung dengan kejahatan apa yang dilakukannya.
"copet"
Tindakan pencopetan biasanya terjadi di kawasan wisata atau kendaraan umum.
mereka beraksi secara diam-diam menggambil dompet atau barang elektronik seperti HP. Meskipun rawan tertangkap basah, copet memilih tempat ramai supaya korban nantinya tidak dapat mengingat secara spesifik orang-orang yang dicurigainya sebaga pencopet.
"jambret"
mereka menjalankan aksinya dengan merebut paksa dompet atau tas milik orang lain ketika seseorang tersebut lengah. Setelah berhasil mendapatkannya kemudian copet akan berlari sekencang mungkin. Tindakan ini biasa terjadi di tempat umum dan penjambret biasanya memilih target orang yang sendirian di tempat umum. Jadi berhati-hatilah jika melakukan solo trip.
"Begal"
 Begal biasanya menyerang korban pengendara sepeda motor/mobil ketika malam hari guna merampok semua barang berharga atau bahkan kendaraan yang dikendarai korban saat itu juga. Mereka mengancam korban menggunakan senjata tajam supaya korban merasa takut kemudian dengan terpaksa menyerahkan semua yang diminta pelaku.