Sayangnya, Natsume tidak bisa berbagi cerita kepada siapapun pasca kepergian Kakek. Justru Natsume semakin banyak merasakan kehilangan, ia kehilangan apartemen dan juga temannya Kousuke, karena Kousuke memiliki caranya sendiri dalam berduka.
Lautan Pesan Moral
Drifting Home menunjukkan kompleksnya manusia dalam menyalurkan kesedihan dan duka. Bagaimana pentingnya komunikasi demi menjalin kesamaan emosi dan simpati. Tidak ada salahnya untuk menunjukkan dan beritahu orang terdekat, "duka ini tidak bisa saya hadapi sendiri."
Selain kesadaran diri sendiri untuk berani meminta bantuan, film ini juga menegur saya untuk tidak segan-segan reach-out jika ada teman yang sedang berduka atau sekadar merasakan kesedihan.Â
Mungkin adakalanya momen dimana seseorang tidak tahu harus melakukan apa atau bercerita ke siapa untuk menghilangkan sedih yang sedang mereka rasakan, sama seperti Natsume. Tidak ada salahnya untuk mengulurkan bantuan sebelum diminta. Tidak perlu berupa materi atau barang berharga, dimulai dengan kehadiran kita saja bisa jadi sudah cukup.
Natsume selamat karena teman-temannya yang tidak menyerah atas dirinya. Berkali-kali Natsume secara gamblang tidak mau meninggalkan Noppo, berkali-kali pula teman-temannya paham dan terus menariknya untuk tetap di sisi mereka.Â
Sampai akhirnya Natsume bisa merelakan Noppo, membiarkan Noppo untuk pergi dengan tenang. Kesetiaan dan empati yang besar dari teman-teman Natsume menyelamatkan Natsume dari duka yang menenggelamkannya.
***
Oke, begitulah penjelasan film anime Drifting Home yang bisa saya sampaikan, semoga interpretasi saya dapat membantu teman-teman dalam memahami film yang banyak pesan moral ini.Â
Siapa sangka dari premis yang nyeleneh ternyata bisa membawa banyak pesan mendalam yang tersembunyi? Mungkin masih banyak lagi metafora yang luput dari pandangan dan pemahaman saya.Â