Mohon tunggu...
Amalia Mumtaz Nabila
Amalia Mumtaz Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pop-culture entusiast who loves to write what's on her mind.

obrolanku yang lainnya: kunciperak.wordpress.com ll email: amaliamtznbl@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Cruella yang Untungnya Masih "de Vil"

6 September 2021   15:12 Diperbarui: 29 Maret 2022   13:02 3757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya fashion eksentrik di film Cruella | Disney

WARNING: Spoiler Review

Sneak-peek

Film Cruella | Disney
Film Cruella | Disney

Cruella adalah sebuah film komedi kriminal Amerika tahun 2021 berdasarkan karakter Cruella de Vil dari novel tahun 1956 karya Dodie Smith, The Hundred and One Dalmatians.

Film ini disutradarai oleh Craig Gillespie dengan skenario ditulis oleh Dana Fox dan Tony McNamara, dari sebuah cerita disusun oleh Aline Brosh McKenna, Kelly Marcel, dan Steve Zissis. Film ini adalah adaptasi live-action ketiga dalam franchise 101 Dalmatians dan diperuntukan sebagai reboot serta cerita asal dari tokoh Cruella de Vil. 

Cruella | Disney
Cruella | Disney

Bertempat di London selama gerakan punk rock tahun 1970-an, film ini berkisah tentang Estella Miller, seorang calon perancang busana, saat ia menjelajahi jalan yang akan membawanya menjadi perancang busana terkenal yang dikenal sebagai Cruella de Vil.

Estella adalah gadis muda pintar yang bertekad untuk memiliki nama di dunia mode. Sehari tepat setelah melewati malam traumatis dalam hidupnya, ia bertemu dengan sepasang pencuri cilik yang menghargai kenakalan dalam dirinya. 

Bersama-sama mereka membangun kehidupan untuk diri mereka sendiri di jalanan London. Namun, ketika Estella berteman dengan legenda mode Baroness von Hellman, dia merangkul sisi jahatnya untuk menjadi Cruella yang parau dan suka balas dendam.

Review

Cruella de Vil | Disney
Cruella de Vil | Disney

Alur film yang berdurasi 134 menit ini agak lambat diawal dan mulai cepat ketika permasalahan pertama muncul. Untungnya pacing film masih terjaga rapih sampai akhir.

Fakta yang berhubungan dengan kematian ibu Cruella beberapa kali dibolak-balik, seru pada awalnya tapi ketika sudah beberapa kali membuat saya merasa "ok, this is too much."

Saya juga kurang suka dengan klimaksnya. Menurut saya Cruella yang dilahirkan dengan mental yang "chaos" rasanya lebih murni dan asik ketimbang harus bilang bahwa kegilaan Cruella turunan sifat dari ibu kandungnya.

Penampilan Emma Stone sebagai Cruella de Vil di film Cruella | Disney
Penampilan Emma Stone sebagai Cruella de Vil di film Cruella | Disney

Meskipun begitu, film ini tetap saya apresiasi karena tidak mencoba untuk "melembutkan" Cruella yang sejak kecil sudah saya kenal dengan kejahatannya. Cruella sudah mencoba untuk menjadi baik, tapi nyatanya sifat licik, ambisius, dan pendendam itu juga merupakan bagian dari dirinya yang tidak bisa ia sembunyikan.

Film ini tidak mencoba untuk meromantisasi sifat jahat Cruella. Tidak selayaknya *eheum* Joker yang sempat membuat perdebatan di sana-sini soal karakter Joker saat filmnya rilis. Cruella yang jahat, licik, dan de Vil konsisten dari awal sampai akhir. Itu yang saya mau dan untungnya ekspektasi saya dikabulkan.

Gaya fashion eksentrik di film Cruella | Disney
Gaya fashion eksentrik di film Cruella | Disney

Oh, saya juga suka dengan pemilihan latar waktu pada film ini. Siapapun yang memberi ide menggunakan latar waktu dimana budaya punk lagi ngetren pada film ini harus dapat bonus.

Budaya punk yang eksentrik, unik, dan berani, cocok sekali dengan karakter Cruella. Saya tidak paham soal fashion atau musik, tapi saya yakin kalau punk memengaruhi gaya fashion Cruella di film ini, dan hasilnya... keren abis.

Emma Thompson sebagai Baroness di film Cruella | Disney
Emma Thompson sebagai Baroness di film Cruella | Disney

Selain dari segi cerita dan produksi, harus saya akui kalau Emma Stone aktingnya keren banget. Saya belum banyak nonton film yang dibintangi oleh Emma, tapi saya langsung jatuh cinta dengan aktingnya ketika pertama kali lihat performa dia di The Amazing Spider-man bersama dengan Andrew Garfield. 

Honorable mention yang ga kalah bagus aktingnya, Emma Thompson pemain tokoh Baroness. Siapa sangka Prof. Trelawney yang kikuk di film Harry Potter bisa jadi desainer terkenal yang berhati dingin?

Salah satu penampakan adegan yang saya kurang bisa nikmati di film Cruella karena latar yang terlalu gelap. | Disney
Salah satu penampakan adegan yang saya kurang bisa nikmati di film Cruella karena latar yang terlalu gelap. | Disney

Akting, alur, plot sudah... oh sinematografi. Saya harus jujur kalau there's nothing special about it. Tidak bisa dibilang bagus sampai buat terkagum tapi tidak bisa dibilang jelek. 

Malah, saya kurang suka dengan adegan malam di film ini. Terlalu gelap. Terkhususnya pada adegan fashion show Cruella tepat sebelum klimaks. Harusnya saya bisa lihat dengan jelas rancangan baju Cruella kalau saja shoot-nya tidak terlalu gelap.

***

Oke, begitulah review film Cruella dari saya. Film ini bisa ditonton di platform streaming Disney+. Bagi yang sudah menonton, berikan tanggapan kalian di kolom komentar ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun