Tren bajak Instagram adalah tren yang dilakukan dengan cara memberikan akun Instagram sementara kepada seseorang.Â
Orang yang sudah kita berikan username dan password akun Instagram kita nantinya akan mengunduh foto di akun Instagram kita seakan-akan orang tersebut "membajak" akun Instagram kita tanpa kita ketahui.
Awal dari tren bajak Instagram ini adalah tren yang bisa dilakukan oleh seseorang dengan teman atau orang terkasih mereka yang sudah mereka percayai. Tren ini dilakukan hanya sebagai hiburan semata untuk menunjukkan bahwa kedua pihak sedang berada di satu tempat yang sama.
Sayangnya, tren ini disalahartikan dan disalahgunakan oleh sebagian orang. Hal yang menjadi kontroversi adalah karena belakangan tren ini dilakukan oleh influencer dan followers-nya. Dua strangers yang hanya memiliki hubungan "pertemanan" sebatas lewat media sosial.
Hal ini mendapat kecaman netizen yang merasa bahwa tidak sepantasnya seseorang memberikan privasinya begitu saja kepada orang yang tidak ia kenal meskipun orang tersebut adalah influencer yang punya banyak followers.
Karena seterkenal atau bahkan seramah apapun influencer tersebut, hubungan mereka tidak lebih dari dua orang strangers yang pribadinya hanya dikenal lewat media sosial. Banyak kemungkinan tindak kejahatan yang akan terjadi bila tren ini terus dilanjutkan.
Pentingnya Menjaga Privasi di Medsos
Meskipun belum terjadi, tetapi fenomena tren bajak Instagram dapat menjadi penyebab dari banyaknya kemunculan tindak kejahatan cyber atau yang biasa dikenal dengan istilah cybercrime.Â
Penipuan, penyalahgunaaan akun dengan menyebarkan foto-foto tidak pantas, sampai pencurian data merupakan satu dari sekian banyak kejahatan cyber yang dapat kemungkinan terjadi.
Untuk itu, sebagai penghalang terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, perlu adanya tingkat kewaspadaan di dalam diri setiap individu sebagai pengguna media sosial. Beberapa upaya sederhana yang bisa kita lakukan dalam menjaga privasi kita di media sosial adalah:
Do's
- Menyeleksi pertemanan
- Waspadai link pishing
- Gunakan password yang berbeda di setiap akun
- Bedakan email utama dan email media sosial
- Hindari memberikan alamat email dan password kepada orang asing di media sosial
- Hindari memberikan nama ibu dan no. ktp kepada orang asing
Don'ts
- Menghubungkan media sosial yang satu ke media sosial yang lain
- Klik link yang tidak jelas asalnya
- Membuat password yang terlalu mudah. Contoh: tanggal lahir
- Mencantumkan alamat rumah dengan lengkap
- Mencantumkan data pribadi yang berhubungan dengan kependudukan terlalu lengkap
Baca juga: Antara Lunturnya Ruang Privasi dan Makhluk Sosial yang Kebablasan Mencari Eksistensi
Sebenarnya, banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk menjaga privasi di media sosial. Banyak juga cara yang bisa dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk membongkar atau mencuri data pribadi kita.Â
Namun, setidaknya itu lah cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga privasi kita di media sosial.
Pada dasarnya tidak ada yang salah dari tren bajak Instagram ini jika kita lakukan hanya sebagai hiburan dan hanya dilakukan dengan orang yang kita percaya, bukan dengan orang asing di media sosial.Â
Sekali lagi, bijaksana lah dalam menggunakan media sosial karena kita tidak tahu bahaya apa yang ada di sekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H