Mohon tunggu...
Amalia Mumtaz Nabila
Amalia Mumtaz Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pop-culture entusiast who loves to write what's on her mind.

obrolanku yang lainnya: kunciperak.wordpress.com ll email: amaliamtznbl@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lebaran Sebentar Lagi, Ini Tips Basa-basi Kala Lebaran

10 Mei 2021   20:41 Diperbarui: 21 Mei 2021   17:47 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips basa-basi kala lebaran salah satunya dengan saling menjaga privasi. | Freepik

Lebaran

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran merupakan hari spesial bagi umat Islam di seluruh dunia. Hari yang bertepatan pada tanggal 1 Syawal ini merupakan hari penuh kemenangan serta kebahagiaan bagi umat muslim.

Lebaran merupakan tanda kemenangan umat muslim karena sudah melawan hawa nafsu selama 30 hari selama bulan Ramadhan. Karena hari lebaran merupakan hari besar umat Islam, terdapat beberapa cara bagi muslim di seluruh dunia untuk merayakannya.

Umat Islam di Indonesia biasanya memanfaatkan momen lebaran untuk menjaga tali silaturahmi. Menjaga tali silaturahmi ini sesuai dengan keutamaan yang dijabarkan dalam kisah yang disebutkan dalam Shahh al-Bukhri dan Shahh Muslim, dari Abu Ayyb al-Anshr:

"Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka," maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sungguh dia telah diberi taufik," atau "Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?" Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi."

Setelah orang itu pergi, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika dia melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga."

Selain itu, seorang muslim yang menjaga silahturahmi juga dijanjikan akan dipanjangkan umurnya dan dilimpahkan rezekinya. Sesuai dengan hadits:

"Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." [Muttafaqun 'alaihi]

Cara muslim Indonesia dalam menjaga silaturahmi biasanya dilakukan dengan mengunjungi sanak saudara, kerabat, atau tetangga. Selama kunjungan itu umumnya diisi dengan maaf-maafan, obrolan, sampai senda gurau.

Baca Juga: Murung Saat Beri Amplop di Kampung Kala Lebaran

Nah, tetapi akhir-akhir ini mulai banyak pendapat yang beredar di masyarakat bahwa terkadang obrolan atau basa-basi kala lebaran justru terkadang meresahkan. Terkadang pertanyaan atau basa-basi yanh dilontarkan terlalu menyinggung hati. Sayangnya, jika hal ini terus dilakukan bisa-bisa esensi lebaran atau Hari Raya Idul Fitri sebagai hari yang penuh berkah dan kegembiraan bisa hilang.

Untuk itu, berikut saya berikat beberapa tips sederhana untuk berbasa-basi di kala lebaran tanpa perlu menyakiti hati sanak saudara:

1. Jaga Privasi

Tips basa-basi kala lebaran salah satunya dengan saling menjaga privasi. | Freepik
Tips basa-basi kala lebaran salah satunya dengan saling menjaga privasi. | Freepik
Basa-basi saat lebaran biasanya berupa pertanyaan seputar aktivitas atau kegiatan yang sedang seorang individu geluti. Misal, kerja atau kuliah? Kerja dimana? Kuliah jurusan apa? Sudah punya calon belum? dan lain sebagainya.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut memang sepertinya sederhana, tetapi bagi sebagian orang bisa jadi justru menyinggung hati. Nah, ada baiknya pembaca untuk sedikit berhati-hati jika ingin berbasa-basi dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Salah satu cara yang bisa pembaca lakukan adalah untuk tahu batasan dari pertanyaan basa-basi yang pembaca ingin tanyakan. Seperti, daripada bertanya "kenapa belum dapat kerja?" alangkah baiknya pembaca memberikan rekomendasi pekerjaan yang sesuai dengan lawan bicara pembaca.

Jika lawan bicara pembaca seorang mahasiswa tingkah akhir, pembaca bisa menghindari pertanyaan "kok belum lulus?" dan menggantinya dengan kata-kata semangat. Lain halnya jika berhadapan lawan bicara yang belum menikah atau pasangan yang belum dikaruniai anak, pembaca bisa memberikan kalimat penyemangat seperti, "gapapa, nanti pasti ada waktunya."

2. Berikan Opini Hanya Jika Diminta

Jangan asal memberikan opini ketika sedang berbasa-basi kala lebaran. | Shutterstock via Kompas
Jangan asal memberikan opini ketika sedang berbasa-basi kala lebaran. | Shutterstock via Kompas
Memberikan opini hanya jika diminta merupakan salah satu cara untuk menjaga batasan ketika berbasi-basi kala lebaran. Perlu pembaca ketahui bahwa tidak setiap saat seseorang ingin diberitahu apa yang seharusnya ia lakukan dan apa yang tidak.

Memberikan opini tanpa persetujuan lawan bicara hanya memberikan kesan lawan bicara sedang digurui. Meskipun pembaca bermaksud membantu dengan memberikan nasihat. Tetapi jika lawan bicara tidak siap menerima nasihat, lawan bicara pembaca akan merasa terpojokkan. Nah, perasaan ini nantinya akan membawa penyakit-penyakit hati yang lain.

Baca Juga: Tren Hampers Kala Lebaran, Tradisi Memberi atau Transaksi Moral Timbal Balik? (Perspektif Antropologis)

3. Simpan dalam Hati

Pentingnya menjaga perasaan orang lain saat berbasa-basi di hari lebaran. | Shutterstock via Kompas
Pentingnya menjaga perasaan orang lain saat berbasa-basi di hari lebaran. | Shutterstock via Kompas
Jika memang pembaca memiliki pendapat atau penilaian ketika sedang berbasa-basi dengan kerabat di kala lebaran, ada baiknya untuk menahan pendapat atau penilaian tersebut di dalam diri pembaca dahulu. Jangan langsung melontarkan apa yang pembaca rasakan kepada kerabat atau lawan bicara.

Pembaca perlu memahami bahwa apa yang diceritakan oleh kerabat atau lawan bicara pembaca saat lebaran hanya berupa 10% - 20% dari apa yang sebenarnya sedang atau telah mereka lalui. Dengan kata lain, apa yang lawan bicara katakan bisa jadi hanya permukaannya saja dan kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu, ada baiknya untuk tidak langsung memberikan komentar saat itu juga apalagi di momen lebaran.

Hal yang bisa pembaca lakukan adalah mendoakan yang terbaik jika memang sanak saudara pembaca sedang mengalami kesulitan. Percaya saja bahwa jika memang mereka membutuhkan bantuan dan mempercayai pembaca, mereka akan datang kepada pembaca. Pada saat itu, pembaca bisa menawarkan bantuan atau memberi saran atas segala kesulitan mereka.

Setidaknya itu beberapa tips sederhana basa-basi di kala lebaran. Harapan dengan adanya artikel ini, esensi lebaran sebagai hari penuh kebahagiaan bagi umat Islam akan terus terjaga. Apakah pembaca punya tips lain dalam berbasa-basi kala lebaran? Tulis di komentar, ya!

Baca Juga: Basa-Basi Kala Lebaran: Buntut Kesedihan Gagal Masuk PTN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun