Terkonfirmasinya kabar perceraian miliarder dunia, Bill Gates dan Melinda Gates menimbulkan banyak tanda tanya di masyarakat. Pasalnya pasangan suami istri yang sudah memiliki usia pernikahan selama 27 tahun ini memiliki salah satu yayasan amal terbesar dunia.Â
Bagaimana kelanjutan kepengurusan yayasan amal yang diberi nama Bill & Melinda Gates Foundation itu dan apa dampaknya bagi masyarakat yang dinaungi oleh yayasan amal mereka?
Baca Juga:Â Mengenal Gates Foundation yang Tetap Bertahan Meski Bill Gates Hadapi Perceraian
1. Masa Muda
Melinda mengenyam pendidikan di St. Monica Catholic School yang kemudian dilanjutkan ke Ursuline Academy of Dallas pada tahun 1984. Ibu dari tiga anak ini mendapatkan gelar Sarjana Komputer Sains dan Ekonomi pada tahun 1986 dari Duke University. Satu tahun kemudian, Melinda mendapat gelar MBA dari Duke's Fuqua School of Business.
Melinda bertemu dengan Bill Gates pada sebuah trade fair di New York. Pertemuan itu membawa mereka kepada hubungan yang lebih serius di tahun 1987. Tujuh tahun kemudian, Melinda dan Bill menikah dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Jennifer, Phoebe and Rory Gates.
2. Wanita di Dunia Teknologi
Perkerjaan pertama Melinda adalah seorang tutor matematika dan ilmu programming komputer. Setelah lulus, ia mendapatkan pekerjaan di Microsoft sebagai marketing manager. Tahun-tahun selanjutnya Melinda menetap berkarir di dunia komputer dan teknologi, termasuk bekerja di Expendia, salah satu website travel booking terbesar. Hingga pada tahun 1996, Melinda memutuskan keluar dari Microsoft untuk memfokuskan diri pada keluarga.
Meskipun begitu, Melinda tidak memberhentikan tapak langkah karirnya. Ia mendirikan yayasan amal bersama sang suami, Bill Gates, yaitu Bill & Melinda Gates Foundation.
Baca Juga:Â Bill Gates Danai Miliaran Dolar Proyek Vaksin Corona
3. Vokal dalam Pemberdayaan Wanita
"Every company needs technology, and yet we're graduating fewer women technologists. That is not good for society. We have to change it."
Setiap perusahaan membutuhkan teknologi, tetapi belum banyak wanita yang lulus dan berkarir sebagai ahli teknologi. Hal tersebut bukan tanda yang bagus untuk kehidupan masyarakat kita. Kita harus mengubah itu.