Mohon tunggu...
Amalia Maharani Izzati
Amalia Maharani Izzati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

an enthusiast with books, write, reading, watching, art and new things

Selanjutnya

Tutup

Money

BSI Farm Hidroponik: Bisnis Pertanian Lahan Sempit

23 Maret 2022   10:04 Diperbarui: 23 Maret 2022   10:13 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bogor -- Bercocok tanam menjadi pilihan masyarakat ketika kebosanan dan kejenuhan melanda di tengah pandemic covid-19 ini. Begitu pula yang dilakukan oleh Habib Fadhlurrohman, CEO BSI Farm Hidroponik. Habib Fadhlurrohman yang kerap disapa Habib ini mahasiswa semester enam jurusan Hukum, memilih memanfaatkan lahan kosong yang tidak terlalu luas milik keluarganya dengan membuat pertanian hidroponik. Dengan bekal ilmu pertanian yang ia dapat dari internet, ia memutuskan untuk memulai bisnis pertanian hidroponiknya sendiri.

Pertanian hidroponik adalah budidaya tanaman yang memanfaatkan air sebagai media tumbuhnya. Pemenuhan nutrisi tanaman menggunakan satuan Parts Per Million (PPM) yang diberikan kepada tanaman, mulai dari semaian sampai pada akhirnya dipanen.

Penjaga BSI Farm Hidroponik (Dokpri)
Penjaga BSI Farm Hidroponik (Dokpri)

Pada mulanya, lahan kosong milik keluarganya ingin dijadikan kost-kostan namun, karena letak dan posisinya kurang strategis yang berada di tengah perkampungan menjadikan pilihan kost-kostan bukanlah hal yang bagus. Akhirnya, ia memilih menjadikan lahan tersebut sebagai bisnis pertanian hidroponik. Mengingat, di zaman modern seperti ini banyak sekali petani modern, dan inilah salah satu caranya menjadi petani modern dengan menjadikan lahan kosong yang tak begitu luas itu sebagai tempat investasi jangka Panjang miliknya.

Menurutnya, "bisnis pertanian akan selalu menjadi hal yang dibutuhkan selama manusia ada", ujar Habib ketika diwawancarai (Rabu/9/3/22).

Berangkat dari mengingat fakta bahwa pangan akan selalu dibutuhkan selama manusia ada di dunia, juga fakta daari permintaan sayuran di pasar sangatlah tinggi namun kurang produsen. Habib mendirikan bisnisnya sendiri. Meskipun beberapa kali mengalami hambatan hujan yang sering kali turun karena keberadaan BSI Farm di Bogor, dalam melakukan pertanian hidroponik Habib tidak kenal menyerah dan membentuk green house untuk melindungi pertanian hidroponik miliknya.

BSI Farm berdiri sejak 2020. BSI Farm menanam beberapa sayuran seperti kangkung, selada, pakcoy, dan bayam dengan metode NFT (Nutrient Film Technique). Nutrisi yang diberikan untuk tanaman melalui trobul dan akan terus dialiri dengan air yang dihubungkan dengan arus listrik. BSI Farm telah bekerja sama dengan beberapa restaurant untuk menjual hasil dari pertanian hidroponiknya. Beberapa klien BSI Farm membenarkan dengan sayur hidroponik jauh lebih segar ketimbang sayur yang ditanam dengan system konvensional.

Selain pertanian hidroponik, BSI Farm juga melakukan pembudidayaan ikan, ikan nila, ikan lele, ikan hias, dan pembuatan pakan ikan. Habib sendiri menyatakan BSI Farm belum mencoba ke bagian bidang buah-buahan. BSI Farm juga sedang mencoba memanfaatkan limbah dari hidroponik dialirkan ke kolam lele, menjadikan kotoran dari hidroponik menjadi pakan ikan tersebut.

Pertanian hidroponik dapat menjadi pilihan oleh semua orang dalam melakukan aktivitas pertanian di kota-kota besar dengan lahan yang sempit. Pertanian hidroponik juga menjadi jawaban untuk turut serta menghijaukan alam serta membantu menghempat dalam pembelian pangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun