Mohon tunggu...
amalia fitri
amalia fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya mahasiswa semester satu di Universitas Padjadjaran. Saya sangat senang ketika orang meminta bantuan kepada saya dan prinsip hidup saya adalah sebaik-baik manusia adalah bermanfaat untuk oranglain.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Catatan Hati Seorang Anak Perempuan di Pesantren

29 Desember 2023   22:38 Diperbarui: 29 Desember 2023   23:08 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian orang mungkin akan bertanya mengapa saya bisa betah di pondok pesantren yang mana tidak memegang HP, jauh dari orang tua, hidup di pondok pesantren itu tidak bisa bergaul sama seperti anak luar atau sekolah negeri. 

Tunggu dulu, Pesantren saya ini Pesantren modern yang mana bukan pesantren dulu, yang santri itu memakai sarung baik perempuan ataupun laki-laki. Saya bangga bisa menjadi alumni pondok pesantren yang awalnya saya tidak betah hidup di pondok karena alasan jauh dari orang tua dan tidak bisa memegang HP. 

Tidak terasa saatnya saya memasuki bangku SMA. Setelah 3 tahun lamanya di pondok pesantren Saya ingin bisa sekolah di luar sekolah favorit di daerah saya. Tapi Tuhan berkata lain saya harus hidup di pondok lagi selama 3 tahun. Masih sekolah yang sama dan masih lingkungan yang sama karena saat saya mondok itu ada MTS dan MA. 

Tapi saya jenuh tinggal di sana karena masih lingkungan yang sama, teman saya pun banyak sekali yang melanjutkan mondok di Al Kautsar. Konon katanya jika MTS di Al Kautsar dan melanjutkan MA di Al Kautsar itu akan mendapat potongan harga atau diskon untuk alumni MTS Al Kautsar. Orang tua saya pun akhirnya memasukkan saya ke pondok Pesantren lagi. Mungkin untuk saat ini saya bisa menerima dan dengan senang hati untuk bisa mondok lagi. 

Awal semester 1 kelas 10 pada tahun 2020 masih adanya covid 19, yang mana sekolah di luar itu kegiatan belajar mengajar secara daring. Namun, kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren masih tetap berjalan dan harus menggunakan masker ke mana-mana. Satu semester itu kami tidak diperbolehkan bertemu dengan orang tua yang ingin menjenguk anaknya tapi jika ingin bertemu pun harus menjaga jarak. Orang tua tidak boleh masuk wilayah asrama putri maupun putra. 

Setelah melewati covid 19, kegiatan belajar mengajar di pondok pun sudah bisa berjalan dengan baik dan lancar juga bisa bertatap muka kembali. Hari demi hari Saya melaksanakan kegiatan yang ada di pondok ini ternyata seperti biasa saja karena sebelumnya saya pernah mondok di sini juga. 

Kelas 10 semester 1 mungkin masih baik-baik saja tapi setelah saya melewati kelas 10, sedikit demi sedikit masalah yang ada di pondok ini saya jadikan beban. Saat MTS jika saya tidak betah mungkin saya sudah menelpon kepada orangtua ingin pulang ke rumah sambil menangis. Untuk saat ini saya sudah dewasa, sudah harus bisa menahan semua rasa sakit, menahan demi membanggakan kedua orangtua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun