Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa, tepatnya berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Kota istimewa ini sering mendapat julukan Kota Gudeg karena salah satu makanan khasnya adalah gudeg. Oleh karenanya banyak wisatawan dari luar yang memburu gudeng saat berkunjung ke Jogja. Namun, ada salah satu kuliner tersembunyi yang berasal dari salah satu daerah di Yogyakarta—Bantul—yang tak diketahui oleh banyak orang, namanya adalah Mie Pentil.
Mie Pentil merupakan makanan khas Bantul yang terbuat dari tepung tapioka yang memiliki tekstur kenyal dan panjang menyerupai pentil. Sejarah dari penamaan Mie Pentil mulanya adalah Mie Pati (tapioka) karena pada zaman dahulu belum ada alat pres untuk mencetak mienya. Setelah ada alat pres, namanya dibuah menjadi Mie Pentil.
Proses pembuatan Mie Pentil sendiri sebenarnya mudah sekali. Langkah-langkahnya yaitu:
1. Didihkan air sesuai dengan kebutuhan
2. Siapkan bahan baku berupa tepung tapioka
3. Siram tepung tapioka dengan air yang sudah didihkan, lalu ‘uleni’ sampai kalis
4. Masukan adonan yang sudah diuleni ke dalam alat pres untuk mencetak mienya
5. Rebus mie yang sudah dicetak selama 10-15 menit
6. Siram mie yang sudah direbus menggunakan air dengan suhu normal, fungsinya adalah untuk menghilangkah lendir
7. Beri bumbu sesuai selera
Mie Pentil sendiri tersedia dalam dua jenis penyajian warna, putih dan kuning. Warna kuning didapatkan dari pewarna alami, kunyit. Biasanya penjual menambahkan sambal sebagai penambah cita rasa di samping rasa gurih yang berasal dari Mie Pentil. Untuk pembungkusnya, penjual Mie Pentil biasanya membungkusnya dengan daun jati ataupun daun pisang. Dengan harga mulai dari Rp2000 kita bisa mendapatkan Mie Pentil yang merupakan kuliner tersembunyi dari Bantul ini. Mie Pentil ini bisa kita temui di pasar-pasar tradisional yang ada di Jogja khususnya di daerah Bantul.
Gimana? Tertarik untuk mencobanya?
