Mohon tunggu...
Amalia Fariza
Amalia Fariza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ordinary Girl

Hello, its'me, seorang perempuan dengan segala kesederhanaannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Creativepreneur di Era Pandemi

19 November 2021   12:07 Diperbarui: 19 November 2021   13:27 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi yang berlangsung lebih dari 1,5 tahun di Indonesia, tentu menimbulkan kekhawatiran terutama pada sektor ekonomi. Di era pandemi saat ini, tentu pengusaha harus terus beradaptasi dan juga berinovasi agar bisa bertahan. Dan hingga saat ini, saya melihat bahwa semangat untuk bangkit dari usahawan, terurama anak muda dan juga creativepreneur sangatlah tinggi.

Saya pernah membaca dari sebuah artikel, dimana Bapak Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif pernah mengatakan, bahwa “ada dua semangat yang harus terus melekat untuk bisa bertahan di tengah pandemi, yaitu “inovasi dan kreativitas”. Dua semangat inilah yang membuat anak – anak muda bisa survive di tengah pandemi.

Creativepreneur terdiri dari dua kata. Pertama creativity, dimana kita menyadari bahwa pandemi sekarang tentu membuat ruang gerak menjadi terbatas. Namun yang perlu kita ketahui adalah, imajinasi tidak akan bisa dibatasi. Lalu kata kedua adalah entrepreneur, who are these entrepreneur? Mereka yang memiliki 3 orientasi dasar, “inovatif, berani ambil risiko, dan selalu bergerak”. 

Begitulah yang dijelaskan oleh Bapak Sandiaga Uno. Walaupun dalam ruang digital, mereka tidak berhenti bergerak. Mereka yang tidak mau menerima situasi tanpa adanya upaya untuk menyelesaikan, mereka yang berusaha memunculkan ide-ide untuk meningkatkan nilai tambah, itulah creativepreneur. Bisa dikatakan mereka adalah pemenang sesungguhnya di masa pandemi ini.

Menurut saya, di masa pandemi saat ini ide-ide cemerlang tentu muncul sebagai bentuk pertahanan kita untuk bertahan. Keseimbangan antara kecepatan dan juga konsistensi untuk menemukan strategi-strategi baru guna mengembangkan ide-ide yang telah kita racik, adalah kunci yang utama. Lalu kunci yang selanjutnya adalah networking. 

Kita tahu bahwa di zaman yang semakin datar ini, membangun relasi adalah hal yang sangat penting. Pengusaha bisa fokus mengeksplor wawasan baru, bisa belajar dari perspektif yang berbeda, serta membuka dan bertukar pikiran agar dapat terus berinovasi. Ini bukan lagi era untuk berkompetesi, namun berkoloborasi.

Lalu, kita yang masih mahasiswa ini tentu bisa belajar banyak dari creativepreneur yang ada di Indonesia. Pelajaran utama yang kita dapatkan adalah, “jangan pernah tertinggal oleh peluang atau sebuah momen”, karena dari sini lah kita akan berkembang. Selanjutnya adaptasi dan konsistensi mereka, patut kita contoh. 

Jangan takut untuk mencoba sesuatu yang baru, karena kita tidak akan pernah tahu hasilnya kalau kita tidak mencoba. Seperti kata Raditya Dika, saya pernah mendengarnya berbicara lewat kanal youtube nya seperti ini. “Sekarang bumi itu sangat datar, semua mempunyai peluang yang sama, kita mau berkarya apa, media tersedia. Semua bisa melihatnya.

Dari creativepreneur kita bisa melihat, bahwa sudah seharusnya kita fokus kepada hal yang bisa kita ubah, bukan fokus terhadap hal yang tidak bisa kita ubah. Jangan hanya fokus untuk menjadi yang terbaik, tetapi cobalah untuk menjadi yang berbeda. 

Pandemi ini tentu memberikan dampak yang luar biasa, namun juga memberikan pandangan baru untuk kita semua. Seperti yang kita lihat sekarang, ternyata pandemi tidak menjadi halangan untuk kita semua untuk terus berimajinasi dan berinovasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun