Mohon tunggu...
amaliaelfitri
amaliaelfitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak bencana alam terhadap perekonomian masyarakat di kabupaten tanah datar

10 Desember 2024   20:45 Diperbarui: 10 Desember 2024   20:45 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Bencana alam mengakibatkan kerusakan fisik dan korban jiwa selain itu bencana alam juga memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat.pada skala tertentu bencana dapat melumpuhkan perekonomian dengan menghancurkan infrastruktur, mengganggu jaringan komunikasi, wabah penyakit, gagal panen dan lain sebagainya.Peristiwa bencana alam yang membawa berupa kerusakan fisik dan korban jiwa secara langsung dapat berakibat pada penurunan kinerja perekonomian wilayah. Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa ataupun rangkaian peristiwa atau rangkaian peristiwa yangmengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang diakibatkan oleh faktor alam dan/atau faktor non. alam maupun faktor manusia sehingga menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta dan benda serta psikologis (Isa,2016).

Bertentangan dengan pernyataan tersebut, (Benson & Clay, 2003) menunjukkan bahwa peristiwa bencana alam terhadap perekonomian wilayah tidak hanya membawa dampak negatif, tetapi justru dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang baru di wilayah yang terdampak. Sementara (HochrainerStigler,2009) menyatakan bencana alam diperkirakan akan mengganggu kegiatan ekonomi dalam jangka pendek karena kerusakan langsung dan tidak langsung yang ditimbulkannya.

Penelitian hasan Hasan, (2012) meneliti mengenai dampak bencana banjir yang terjadi di tahun 2011 terhadap perekonomian Negara Pakistan.Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa banjir telah merugikan ekonomi Pakistan sangat serius, karena sekitar 68% dari rakyat Pakistan tinggal di pengungsian dan tidak dapat beraktivitas dalam kegiatan yang membangkitkan perekonomian.Pada umumnya bencana memberikan dampak pada kerugian materil dan dari aspek ekonomi akan menurunkan nilai pertumbuhan. Dalam penelitian Izevbuwa (2015) korban banjir mengalami kehilangan penghasilannya sampai 79%, sementara mereka hanya mendapatkan kompensasi dari pemerintah sebesar 13% dari total kerugian.Penelitian Mwape(2009) menyatakan bahwa banjir memberikan dampak merusak infrastruktur.

    Kecenderungan penelitian terkait bencana alam di Indonesia saat ini lebih banyak membahas dari sisi kesiapan masyarakat yang tanggap terhadap bencana dan kesiapan teknologi untuk mendukung ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana. Adapun penelitian yang membahas dampak ekonomi wilayah akibat bencana, khususnya di Indonesia, masih terbatas. Namun, penelitian dengan menggunakan pendekatan ekonomi wilayah dalam bidang bencana alam sebenarnya sangat prospektif di masa depan untuk lebih menyiapkan para pemangku kepentingan terkait dalam menghadapi peristiwa bencana alam. Salah satu hasil penelitian yang dipandang menjadi pelopor dalam penilaian dampak. bencana alam khususnya pasca bencana alam adalah penelitian (Skidmore & Toya, 2002) yang melihat bencana alam sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi wilayah jangka panjang dengan menggunakan teori Creative Destruction yang sebelumnya telah dikemukakan oleh Schumpeter sebagai dasar teori utama.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di beberapa kecamatan rawan bencana di Kabupaten Tanah Datar, Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian mengalami penurunan pendapatan yang cukup besar setelah bencana. Sekitar 70% responden petani melaporkan kerugian besar akibat kerusakan lahan pertanian mereka, seperti tanaman padi dan sayuran yang rusak akibat banjir atau longsor. Pendapatan petani menurun lebih dari 50% dibandingkan dengan sebelum bencana. Sektor perdagangan juga tidak luput dari dampak tersebut, dengan banyak pedagang kecil yang kehilangan omzet karena terganggunya distribusi barang dan pasokan bahan baku, terutama setelah infrastruktur seperti jalan dan pasar rusak parah.

Kerusakan infrastruktur menjadi salah satu masalah utama yang menghambat proses pemulihan ekonomi masyarakat. Jembatan yang putus dan pasar yang terendam air membuat distribusi barang menjadi terganggu, sementara biaya transportasi meningkat karena jalur transportasi yang terhambat. Hal ini mengakibatkan kelangkaan barang dan kenaikan harga, yang semakin memperburuk daya beli masyarakat. Selain itu, sektor informal yang banyak digeluti oleh masyarakat Tanah Datar, seperti pekerja harian dan pedagang kecil, juga mengalami dampak signifikan. Banyak dari mereka kehilangan mata pencaharian setelah tempat usaha atau pekerjaan mereka rusak atau terhenti akibat bencana. Sektor informal yang sebelumnya menjadi penopang utama perekonomian lokal kini terhantam keras, dengan tingkat pengangguran yang meningkat di kalangan pekerja yang tidak memiliki keterampilan formal atau akses ke pekerjaan yang lebih stabil.

Dampak bencana terhadap perekonomian ini menunjukkan betapa rentannya ketahanan ekonomi masyarakat Tanah Datar terhadap bencana alam. Oleh karena itu, langkah-langkah pemulihan yang lebih terencana dan menyeluruh perlu diambil. Pemberian bantuan langsung yang lebih tepat sasaran, seperti modal usaha untuk petani dan pedagang, serta perbaikan infrastruktur ekonomi yang rusak, harus menjadi prioritas. Selain itu, peningkatan akses terhadap pelatihan keterampilan untuk pekerja sektor informal dan penyediaan fasilitas kredit mikro yang lebih mudah diakses akan sangat membantu mempercepat proses pemulihan ekonomi. Dengan perencanaan dan upaya yang lebih baik, diharapkan masyarakat Tanah Datar dapat bangkit kembali dengan perekonomian yang lebih tangguh dan siap menghadapi potensi bencana di masa depan.

Dengan berbagai kerugian yang ditimbulkan, bencana alam di Kabupaten Tanah Datar menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan ketahanan ekonomi masyarakat, terutama dengan memperkuat sektor pertanian dan pariwisata agar lebih tangguh menghadapi bencana di masa yang akan datang.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bencana alam di Kabupaten Tanah Datar memiliki dampak yang sangat besar terhadap perekonomian masyarakat. Sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian utama sebagian besar masyarakat sangat terpengaruh, dengan banyak petani yang mengalami kerugian signifikan akibat kerusakan lahan pertanian dan kegagalan panen. Hal ini menyebabkan penurunan pendapatan yang drastis bagi mereka, yang pada gilirannya berdampak pada daya beli masyarakat dan merambat ke sektor perdagangan. Selain itu, kerusakan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan pasar turut memperburuk situasi ekonomi, karena menghambat distribusi barang dan meningkatkan biaya operasional usaha. Sektor informal yang banyak digeluti oleh masyarakat juga terdampak, dengan meningkatnya pengangguran dan kesulitan dalam mencari mata pencaharian. Proses pemulihan ekonomi berjalan lambat, dengan bantuan yang diberikan belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan untuk pemulihan yang lebih cepat dan menyeluruh. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis, seperti pemberian bantuan yang lebih tepat sasaran, perbaikan infrastruktur, dan akses yang lebih mudah terhadap modal usaha dan pelatihan keterampilan, agar perekonomian masyarakat dapat pulih dan menjadi lebih tangguh menghadapi bencana di masa depan. Proses pemulihan ekonomi pasca-bencana berjalan lambat dan penuh tantangan. Meskipun bantuan dari pemerintah, baik berupa uang tunai maupun barang kebutuhan dasar, telah diberikan, sebagian besar masyarakat merasa bantuan tersebut belum cukup untuk mendukung pemulihan ekonomi mereka. Banyak petani yang kesulitan mendapatkan modal untuk membeli bibit baru, alat pertanian, atau perbaikan infrastruktur pertanian yang rusak. Begitu juga dengan pedagang yang terhambat dalam memulai kembali usaha mereka karena terbatasnya pasokan barang dan tingginya biaya operasional. Selain itu, meskipun ada upaya pemberian pelatihan keterampilan bagi mereka yang terpuruk di sektor informal, namun akses terhadap peluang kerja dan modal usaha yang terbatas membuat proses pemulihan berlangsung lebih lama dari yang diharapkan.

DAFTAR PUSAKA

Benson, C., & Clay, E. (2003).Economic and Financial Impacts of Natural Disasters: an AssesAnalyticalent of Their Effects and Options for Mitigation.

Hasan, S. (2012). Flooded economy of Pakistan. Journal of Development and Agricultural Economics, 4, 331--338.

Stigler, S. (2009). Assessing the Macroeconomic Impacts of Natural Disasters: Are There Any? World Bank Policy Research Working Paper Series 4968.

Isa, M. (2016). Bencana Alam: Berdampak Positif atau Negatif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi?Skidmore, M., & Toya, H. (2002). Do natural disasters promote longrun growth? Economic Inquiry, 40(4), 664--687.

Utomo, D. D., & Marta, F. Y. D. (2022). Dampak bencana alam terhadap perekonomian masyarakat di kabupaten tanah datar. Jurnal Terapan Pemerintahan Minangkabau, 2(1), 92-97.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun