Perpaduan dari udang kecil yang sudah difermentasi dengan garam lalu ditumis dengan asam muda, cabe, dan tomat lalu dihidangkan dengan daun kemangi dan nasi hangat. Nama makanan di kota bima memang terkenal dengan keunikannya, walaupun begitu cita rasa yang ada didalamnya sungguh lezat.
TEMPAT WISATA
Tidak hanya terkenal dengan kulinernya saja, namun kota bima terkenal dengan tempat wisatanya. Salah satunya adalah "Taman Amahami", buat kalian yang suka tempat tongkrongan yang menyuguhkan view pantai, Taman Amahami sangat cocok dikunjungi saat sore hari karena kita dapat menikmati indahnya pemandangan matahari terbenam.Â
Ditambah dengan view masjid terapung menambah kesan yang indah. Siapapun dan dari kalangan manapun bisa datang kesini tanpa dipungut biaya sepeserpun.
KEPERCAYAAN
Mayoritas penduduk kota bima menganut agama islam. Yang dimana dulu bima termasuk pusat perkembangan islam, ditandai dengan adanya kesultanan bima. Islam mewajibkan para perempuan muslim untuk menutup auratnya, begitupun yang dilakukan oleh suku mbojo.Â
Mereka selalu menggunakan "Rimpu" dalam menutup auratnya, rimpu merupakan cara berbusana suku mbojo yang dimana menggunakan dua sarung.Â
Ada dua rimpu yang dimaksudkan,yaitu rimpu mpida untuk remaja yang belum menikah untuk menutupi seluruh auratnya kecuali mata dan rimpu colo untuk wanita yang sudah menikah yaitu menutupi auratnya kecuali wajah.
PEGANGAN DALAM KEHIDUPAN
Ada satu hal yang selalu melekat didalam diri setiap masyarakat kota bima, yaitu "Maja Labo Dahu". Pegangan dalam kehidupan yang wajib mereka ingat ketika merantau ke daerah manapun.Â
Maja yang berarti "Malu", Labo yang berarti "Dan", dan Dahu yang berarti "Takut". Malu dan takut itulah yang selalu menjadi petuah dari para orang tua ketika mereka melepas anaknya merantau, bukan hanya menjaga nama baik keluarga tetapi agama, asal, dan diri sendiri.