Mohon tunggu...
Amalia Dinda Ramadhani
Amalia Dinda Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kadang suka cover lagu di instagram. Menonton film, baca buku, dan menulis juga menjadi hobiku dikala waktu senggang. Aku juga suka dengar suara deburan ombak dan suara hujan, itu bisa menenangkan pikiran apalagi kalau di dengar sebelum tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjuangan Anak Bungsu di Tanah Perantauan

1 April 2023   00:39 Diperbarui: 1 April 2023   01:01 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak bungsu merantau jauh dari pelukan ibu, Menapaki jalan hidup dengan penuh ketabahan. Ia berangkat dengan semangat yang tinggi, Berharap bisa meraih impian yang selalu ia cita-citakan.

Di perantauan, ia merasakan kesepian, Tapi ia tetap tabah dan tak menyerah. Ia belajar untuk mandiri dan bertanggung jawab, Membangun kepercayaan diri yang selalu ia cari.

Meskipun terpisah dari keluarga dan sahabat, Anak bungsu tak pernah merasa sendirian. Ia memiliki impian yang harus dikejar, Dan itu membuatnya merasa hidup lebih berarti.

Ia mempelajari banyak hal baru, Dan mengalami berbagai macam tantangan. Namun ia tetap optimis dan bersemangat, Karena ia tahu bahwa segala sesuatunya akan berakhir dengan indah.

Kini, setelah bertahun-tahun merantau, Anak bungsu berhasil meraih impian yang selalu ia dambakan. Ia kembali ke kampung halaman dengan kepala tegak, Dan hati yang penuh rasa syukur dan kebahagiaan.

Kepada ibu dan keluarganya, ia berkata, "Terima kasih telah mendukungku sepanjang perjalanan ini. Karena kalian, aku bisa bertahan dan mencapai cita-citaku. Dan kini, aku pulang dengan penuh kebahagiaan dan kebanggaan di hati."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun