Mohon tunggu...
Amalia Dinda Ramadhani
Amalia Dinda Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kadang suka cover lagu di instagram. Menonton film, baca buku, dan menulis juga menjadi hobiku dikala waktu senggang. Aku juga suka dengar suara deburan ombak dan suara hujan, itu bisa menenangkan pikiran apalagi kalau di dengar sebelum tidur.

Selanjutnya

Tutup

Bola

FIFA Menghapus Indonesia Sebagai Tuan Rumah FIFA U20 World Cup 2023: Pelajaran untuk Masa Depan

31 Maret 2023   00:58 Diperbarui: 31 Maret 2023   01:04 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter.com/idextratime

Pada bulan Maret 2023, FIFA mengumumkan keputusan kontroversial untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup yang dijadwalkan akan berlangsung pada bulan Mei-Juni 2023. Keputusan ini mengejutkan banyak orang dan menimbulkan reaksi yang beragam dari berbagai pihak di Indonesia dan dunia.

Beberapa alasan yang diungkapkan oleh FIFA untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah adalah masalah keamanan, infrastruktur, dan pengelolaan acara. FIFA merasa khawatir akan keamanan peserta dan penonton selama acara, karena Indonesia sering mengalami kekerasan dan konflik di beberapa daerah. 

Selain itu, infrastruktur Indonesia juga dinilai kurang memadai untuk menampung acara sepak bola skala internasional seperti FIFA U-20 World Cup. Terakhir, pengelolaan acara yang tidak efisien dan transparan juga menjadi masalah yang dianggap serius oleh FIFA.

Dikutip dari akun twitter @idextratime, "Tidak ada kata Israel dalam pembatalan Indonesia sebagai Tuan Rumah, justru FIFA menyebut Tragedi Oktober 2022. Mungkin FIFA menganggap jika Indonesia belum siap dalam hal keamanan karena Tragedi yang terjadi tahun lalu."

Keputusan ini tidak hanya mengecewakan banyak penggemar sepak bola di Indonesia, tetapi juga menjadi pukulan bagi pemerintah Indonesia yang telah berinvestasi besar-besaran untuk mempersiapkan acara ini. Sejak awal, Indonesia berambisi untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mampu menjadi tuan rumah acara sepak bola skala internasional dengan sukses.

Namun, meskipun keputusan ini sangat mengecewakan, ada beberapa pembelajaran yang dapat diambil dari kegagalan ini. Pertama-tama, Indonesia harus lebih serius dalam mempersiapkan infrastruktur dan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menggelar acara besar seperti FIFA U-20 World Cup. 

Selain itu, pemerintah Indonesia juga harus meningkatkan keamanan dan menangani masalah konflik di beberapa daerah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan stabil bagi peserta dan penonton acara.

Kedua, FIFA juga perlu mempertimbangkan cara yang lebih efektif dan transparan dalam memilih tuan rumah acara sepak bola skala internasional. Proses seleksi yang adil dan terbuka akan membantu mengurangi kemungkinan kontroversi dan ketidakpuasan dari negara-negara yang tidak terpilih sebagai tuan rumah. Selain itu, FIFA juga harus memberikan bantuan dan dukungan yang lebih besar kepada negara-negara tuan rumah dalam mempersiapkan acara mereka.

Ketiga, penggemar sepak bola di seluruh dunia juga harus lebih berpartisipasi dan aktif dalam memantau acara sepak bola internasional. Mereka harus memastikan bahwa acara diadakan secara adil, transparan, dan sesuai dengan standar internasional yang telah ditetapkan. Selain itu, mereka juga harus memberikan dukungan dan motivasi kepada negara-negara tuan rumah untuk mempersiapkan acara mereka dengan baik.

Kesimpulannya, keputusan FIFA untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023 merupakan pukulan bagi sepak bola Indonesia dan juga dunia sepak bola internasional. Namun, dari kegagalan ini, ada banyak pembelajaran yang dapat diambil untuk memperbaiki persiapan acara sepak bola skala internasional di masa depan. 

Dengan meningkatkan kualitas infrastruktur dan sumber daya manusia, menciptakan lingkungan yang aman dan stabil, dan memperbaiki pengelolaan acara, negara-negara tuan rumah dapat lebih siap dan sukses dalam mengadakan acara sepak bola internasional yang besar.

Selain itu, FIFA juga dapat memperbaiki proses seleksi tuan rumah acara sepak bola skala internasional dengan menjadi lebih adil dan terbuka. Hal ini akan membantu mengurangi kemungkinan kontroversi dan ketidakpuasan dari negara-negara yang tidak terpilih sebagai tuan rumah, serta memberikan kesempatan yang lebih besar bagi negara-negara yang berpotensi untuk menjadi tuan rumah acara tersebut.

Para penggemar sepak bola juga memiliki peran penting dalam memantau acara sepak bola internasional dan memberikan dukungan bagi negara-negara tuan rumah. 

Dengan menjadi lebih aktif dan berpartisipasi dalam memperbaiki standar acara sepak bola internasional, penggemar sepak bola dapat membantu meningkatkan kualitas acara dan memastikan bahwa acara tersebut diadakan secara adil, transparan, dan sesuai dengan standar internasional yang telah ditetapkan.

Meskipun keputusan FIFA untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023 merupakan pukulan bagi sepak bola Indonesia dan dunia sepak bola internasional, kita dapat mengambil banyak pembelajaran dari kegagalan ini. 

Dengan memperbaiki persiapan acara, memperbaiki proses seleksi tuan rumah, dan dengan dukungan dari penggemar sepak bola di seluruh dunia, kita dapat memastikan bahwa acara sepak bola internasional di masa depan akan menjadi sukses dan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi peserta dan penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun