Mohon tunggu...
Amalia Azka Arifin
Amalia Azka Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya mahasiswi semester 7 jurusan Ilmu komunikasi jurnalistik di UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Saya memiliki hobby dalam fotografi jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jika Bandung Menjadi Lautan Air? Salah Siapa?

20 Desember 2022   21:16 Diperbarui: 20 Desember 2022   22:57 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung Lautan Api bukanlah menjadi slogan saat ini, melainkan memiliki penyebutan baru yakni 'Bandung Lautan Air' artinya bukan berarti Bandung merupakan wilayah yang didominasi perairan. Melainkan, kondisi serta peristiwa-peristiwa yang mendukung slogan baru tersebut. Peristiwa yang baru-baru ini ialah 'Banjir Telah Merendam Enam Kecamatan di Kabupaten Bandung' atau 'Banjir Kembali Melanda Gede Bage' .

Hal ini membuat banyak perspektif dari berbagai kalangan. Bahkan, tak sedikit yang saling menyalahkan satu sama lain  terkait bencana banjir ini, mulai dari masyarakat hingga pemerintah. Namun, kebanyakannya menyalahkan pemerintah terkait pengelolaan sampah yang tidak baik.

Sampah adalah salah satu masalah utama penyebab Banjir di Bandung. Hal tersebut bisa dibuktikan dari banyaknya intensitas banjir yang masih terus terjadi di Bandung. Berbagai faktor menjadi penyebab terjadinya bencana banjir ini, salah satunya ialah terkait pengelolaan sampah, kesadaran masyarakat, fasilitas pemerintah, hingga regulasi terkait sampah.

Banyaknya faktor penyebab banjir membuat penting bagi kita untuk memahaminya terlebih karena dampak dari banjir yang terjadi dapat merugikan banyak orang dari segi material maupun nonmaterial. Manfaat mengetahui faktor penyebab banjir ini juga diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran untuk mencegahnya.

Hal yang bisa kita mulai untuk mencegahnya ialah dengan memupuk kesadaran serta menyebarkan akan pentingnya menjaga lingkungan.'Buanglah sampah sesuai dengan tempatnya' itulah kata yang tepat untuk menggambarkan perintah yang jelas. Maksudnya ialah dengan mengetahui dan pandai memilah sampah organic, non organik, serta sampah residu. 

Namun, tak perlu khawatir karena pemerintah menyediakan tabungan sampah yang bisa ditukarkan dengan uang sesuai dengan jenis sampahnya sehingga memudahkan para Warga Bandung untuk tetap menjaga lingkungan. Selain itu, menanam pohon agar proses penyerapan air berjalan dengan sempurna apalagi ketika musim penghujan tiba.

Maka, bukan saling menyalahkan melainkan mencari solusi permasalahan adalah kunci utama. Kalo bukan kita yang mulai, siapa lagi? Kalo tidak peduli lingkungan? Emang mau banjir lagi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun