Bandung Lautan Api bukanlah menjadi slogan saat ini, melainkan memiliki penyebutan baru yakni 'Bandung Lautan Air' artinya bukan berarti Bandung merupakan wilayah yang didominasi perairan. Melainkan, kondisi serta peristiwa-peristiwa yang mendukung slogan baru tersebut. Peristiwa yang baru-baru ini ialah 'Banjir Telah Merendam Enam Kecamatan di Kabupaten Bandung' atau 'Banjir Kembali Melanda Gede Bage' .
Hal ini membuat banyak perspektif dari berbagai kalangan. Bahkan, tak sedikit yang saling menyalahkan satu sama lain  terkait bencana banjir ini, mulai dari masyarakat hingga pemerintah. Namun, kebanyakannya menyalahkan pemerintah terkait pengelolaan sampah yang tidak baik.
Sampah adalah salah satu masalah utama penyebab Banjir di Bandung. Hal tersebut bisa dibuktikan dari banyaknya intensitas banjir yang masih terus terjadi di Bandung. Berbagai faktor menjadi penyebab terjadinya bencana banjir ini, salah satunya ialah terkait pengelolaan sampah, kesadaran masyarakat, fasilitas pemerintah, hingga regulasi terkait sampah.
Banyaknya faktor penyebab banjir membuat penting bagi kita untuk memahaminya terlebih karena dampak dari banjir yang terjadi dapat merugikan banyak orang dari segi material maupun nonmaterial. Manfaat mengetahui faktor penyebab banjir ini juga diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran untuk mencegahnya.
Hal yang bisa kita mulai untuk mencegahnya ialah dengan memupuk kesadaran serta menyebarkan akan pentingnya menjaga lingkungan.'Buanglah sampah sesuai dengan tempatnya' itulah kata yang tepat untuk menggambarkan perintah yang jelas. Maksudnya ialah dengan mengetahui dan pandai memilah sampah organic, non organik, serta sampah residu.Â
Namun, tak perlu khawatir karena pemerintah menyediakan tabungan sampah yang bisa ditukarkan dengan uang sesuai dengan jenis sampahnya sehingga memudahkan para Warga Bandung untuk tetap menjaga lingkungan. Selain itu, menanam pohon agar proses penyerapan air berjalan dengan sempurna apalagi ketika musim penghujan tiba.
Maka, bukan saling menyalahkan melainkan mencari solusi permasalahan adalah kunci utama. Kalo bukan kita yang mulai, siapa lagi? Kalo tidak peduli lingkungan? Emang mau banjir lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H