Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana para ilmuwan bisa menarik kesimpulan yang kuat dari sekumpulan data yang begitu besar? Jawabannya terletak pada logika yang menjadi landasan dalam statistika. Logika membantu kita menyusun argumen yang valid, menguji hipotesis, dan akhirnya mengambil keputusan yang tepat berdasarkan data.
        Dalam era yang semakin digital, terutama di era Revolusi Industri 4.0 ini, kita dibanjiri oleh data dari berbagai sumber. Namun, data mentah saja tidak cukup. Kita perlu kemampuan untuk menganalisis data tersebut secara logis agar bisa mendapatkan informasi yang berharga. Disinilah peran statistika dan logika menjadi sangat krusial.
        Untuk itu dalam blog ini kita akan membahas lebih dalam mengenai peran kritis logika dalam analisis data statistik  serta menggali peran logika dalam membantu kita membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari.
Mengenal apa itu Statistika?
      Secara etimologik 'statistik' berasal dari kata status (latin), state (Inggris) atau staat (belanda) yang berarti negara. Statistik merupakan kumpulan bahan keterangan (data) baik yang berupa data kualitatif maupun kuantitatif yang mempunyai arti penting dan kegunaan bagi negara. Dalam perkembangannya statistik dibatasi pada data yang berwujud angka.
Pengertian Statistik Menurut Para Ahli
       Agar lebih memahami apa arti statistik, maka kita bisa merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini.
- Croxton dan Cowden
      Menurut Croxton dan Cowden, arti statistik adalah metode untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan, serta          menginterpretasikab data yang berwujud angka-angka.
- Anderson dan Bancroft
Menurut Anderson & Bancroft, arti statistik adalah ilmu dan seni perkembangan dan metode yang paling efektif untuk pengumpulan, pentabulasian, dan interpretasi data kuantitatif sedemikian rupa, sehingga kesalahan dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan dengan penggunaan penalaran induktif yang didasarkan pada matematik probabilitas (peluang).
- Prof. Dr. Sudjana, M.A., M.Sc.
Menurut Prof. Dr. Sudjana, M.A., M.Sc., pengertian statistik adalah suatu pengetahuan yang berkaitan dengan metode pengumpulan data, pengolahan data, analisisnya, serta penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilaksanakan.
- Steel dan Torrie
Menurut Steel dan Torrie, arti statistic adalah metode yang memberikan cara-cara guna menilai ketidaktentuan dari penarikan kesimpulan yang bersifat induktif.
- Drs. Djarwanto Ps.
Menurut Drs. Djarwanto Ps., arti statistic adalah kummpulan angka-angka yang berhubungan dengan atau melukiskan suatu persoalan.
Tujuan StatistikaÂ
Penggunaan statistika tentu memiliki tujuan tertentu, beberapa tujuan tersebut adalah:
1. Digunakan untuk mendeskripsikan data atau populasi yang sedang diteliti. Hal ini bisa memanfaatkan analisis statistik yang        paling sederhana.
2. Mengestimasi nilai untuk populasi, berdasarkan data sampel yang akan dianalisis.
3. Estimasi yang telah dibuat akan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan, namun harus tetap melewati proses pengujian     hipotesis.
4 .Untuk mempermudah mendapatkan kesimpulan bagi populasi hanya dengan memanfaatkan data sampel yang kecil.
Contoh Penerapan Penggunaan Statistik
Umumnya, statistik adalah data yang cenderung digunakan oleh pemerintah atau orang-orang dalam bidang ilmu dan usaha berskala besar untuk mengukur berbagai hal.
Akan tetapi, tidak jarang kita pun menggunakan data statistik dalam skala kecil dengan tujuan tertentu. Adapun contoh penerapan statistik adalah sebagai berikut.
- Perhitungan jumlah penduduk di berbagai negara
- Statistik jumlah penduduk miskin dalam suatu kota
- Perhitungan angka kematian tahunan
- Perhitungan kegiatan imunisasi balita
- Statistik korban pelecehan seksual di Indonesia
- Statistik pengguna media sosial
- Perhitungan presensi kehadiran mahasiswa di suatu kampus
- Statistik angka kelulusan SNBP dan SNBT
Mengenal apa itu Logika?
      Logika merupakan bagian dari filsafat yang memperbicangkan hakikat ketepatan, cara meyusun 2 pikiran yang dapat menggambarkan ketepatan pengetahuan. Logika tidak mempersoalkan kebenaran sesuatu yang dipikirkan tetapi membatasai diri pada ketetapan susunan berpikir menyangkut pengetahuan.
                   Â
Pengertian Logika Menurut Para Ahli
      Secara etimologi logika berasal dari bahasa Yunani Logos yang berarti "kata" atau "pikiran yang benar" (Hasbullah Bakry, 1981:15). Disisi lain dikatakan, logika berasal dari bahasa Latin yakni kata Logos yang berarti "perkataan" atau "sabda" (K. Prent C.M, J. Adisubrata, dan W.J.S Poerwadarminta, 1969: 1 501).
Menurut Poedjawijatana, logika adalah "filsafat berpikir". Yang berpikir itu manusia dan berpikir itu merupakan tindakan manusia. Tindakan ini mempunyai tujuan, yaitu untuk tahu (Poedjawijatana, 1992: 9).
      Menurut K. Bertens dalam Suraijaya mengatakan bahwa Logika adalah ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita (Suraijaya, 2005: 23).
Dalam buku Logic and Language of Education, Logika disebut sebagai penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode-metode berpikir (GeorgeF. Kneller, 1996: 13).
Sedangkan dalam bahasa Arab logika disebut ilmu Mantiq dari kata dasar Nataqa yang berarti berbicara atau berucap (Ahmad Warson Munawwir, Al- Munawwir, 1984: 1531, Al-Maluf,1986: 816).
Menurut Ibnu Khaldun, bahwa ilmu Mantiq (logika) merupakan undangundang yang dapat dipergunakan untuk mengetahui pernyataan yang benar dari pernyataan yang salah (Ibnu Khaldun, 2000: 474).
Thaib Thohir A. Muin mendefinisikan ilmu Mantiq sebagai ilmu yang dipergunakan untuk menggerakkan pikiran kepada jalan yang lurus dalam memperoleh suatu kebenaran (Thaib Thahir A. Muin, 1966: 16).
Sedang Irving M. Copi juga mendefinisikan bahwa logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah (IrvingM. Copi,1978: 3).
Demikian bahwa Logika merupakan salah satu disipilin ilmu yang menitikberatkan pada berpikir atau bernalar dengan teliti dan teratur dengan tujuan untuk mengetahui dan memperoleh suatu kebenaran serta membedakan pernyatan benar dan pernyataan yang salah.
Hubungan antara Peran Logika dengan Statistika
      Secara keseluruhan, Bahasa, logika, matematika, dan statistika merupakan saran berpikir ilmiah yang saling terkait dan melengkapi satu sama lain. Penggunaan yang tepat dan terampil dari sarana-sarana ini memainkan peran krusial dalam pengamatan, eksperimen, analisis data, dan penyusunan teori yang akurat dan terpercaya. Penguasaan terhadap sarana berpikir ilmiah ini memberikan fondasi yang kuat bagi para ilmuwan untuk memahami, mengembangkan, dan menyebarkan pengetahuan mereka secara efektif dalam komunitas ilmiah. Sarana berpikir ilmiah, yaitu Bahasa, logika, matematika, dan statistika, merupakan alat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman yang sistematis. Namun, dalam praktiknya, masih ada tantangan dan permasalahan yang perlu diatasi terkait dengan penggunaan dan penerapan sarana-sarana ini dalam konteks penelitian ilmia, penggunaan Bahasa yang tidak tepat atau ambigu dapat menyebabkan kesalahpahaman dan hambatan dalam transfer informasi antara ilmuwan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memastikan penggunaan Bahasa yang jelas, konsisten, dan dapat dimengerti oleh semua pihak. (Hasan Basri,2022)
    Statistika merupakan sarana berpikir yang diperlukan untuk memproses pengetahuan secara ilmiah. Sebagai bagian dari perangkat metode ilmiah maka statistika membantu kita untuk melakukan generalisasi dan menyimpulkan karakteristik suatu kejadian secara lebih pasti dan bukan terjadai secara kebetulan. Statistika sebagai sarana berpikir ilmiah tidak memberikan kepastian namun memberi tingkat peluang bahwa untuk premis-premis tertentu dapat ditarik suatu kesimpulan, dan kesimpulannya mungkin benar mungkin juga salah.
Langkah yang ditempuh dalam logika induktif menggunakan statistika adalah:Â
- Observasi dan eksperimen
- Â Memunculkan hipotesis ilmiah
- Â Verifikasi dan pengukuran
- Sebuah teori dan hukum ilmiah
    Setelah melakukan observasi dan eksperimen kemudian merumuskan suatu hipotesis untuk dilakukan verifikasi dan uji coba terhadap data dan keadaan yang sebenarnya di lapangan. Berdasarkan pengkajian-pengkajian terhadap data dan keadaan di lapangan tersebut dapat dirumuskan suatu kesimpulan yang nantinya menjadi sebuah teori atau hukum ilmiah. Artinya, kesimpulan yang ditarik bukanlah sesuatu yang kebetulan terjadi, tetapi telah melalui tahap-tahap berpikir tertentu dengan melibatkan data dan fakta yang terjadi di lapangan.(Amsal, 2009)
SUMBER REFERENSI
 DQLab (2022). Statistika Menurut Ahli, Skala Data, dan Jenis Analisis. Diakses pada 6 Oktober 2024 dari alamat situs : https://dqlab.id/statistika-menurut-ahli-skala-data-dan-jenis-analisis Â
Amsal.Filsafat Ilmu (2023). Sarana Berfikir Ilmiah (Bahasa, Logika, Matematika Dan Statistik) (Jurnal REVORMA, Vol.3, No.1), Â dari alamat situs : https://ejournal-revorma.sch.id/index.php/mansa/article/download/38/32Â
Prawiro, M (2018). PengertianStatistik: Tujuan, Fungsi, dan Jenis-jenis Statistik. Diakses pada 6 Oktober 2024 dari alamat situs : https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-statistik.htmlÂ
Ir. Iqbal Hasaan, M, M.M (2001). POKOK-POKOK MATERI Statistik 1 (Statistik Dekriptif) Edisi Kedua, hal. 3.
Hasan Basri. (2022). Â Berpikir dan Bernalar Matematis, Eureka Media Aksara, hlm. 3-8.
Listiana, Anisa, M. Ag (2018). LOGIKA., hal.1-2.
Drs. H. Mundiri, (2014). Logika, hal.1-2.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H