Tak apalah biar berpantun rahasia
Konsep apa yang kau dapat dari alasan yang berkeliar
Pena itu mengisahkan dengan sejujurya tinta dalam sepenggal suara
Huruf bernyanyi digores tulisan yang banyak dengki
Hanya melintas untuk menelantarkan kata pengacara yang banyak acara
Menyerahlah, bila tak mau terikat sepintas asa yang sedang cemburu buta
Sebab sudah menancapkan duri dari luar dari biasa
Nanti tak pernah pulih air mata yang mendonasi luka, sungguh !
by. Amalia Khusnaini
Batu, 22 Maret 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!