Mohon tunggu...
Amalia Putri Diani
Amalia Putri Diani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Keperawatan UNDIP 2018

KKN Tim II UNDIP 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Satu Langkah Baru: Mahasiswa KKN Adakan Edukasi PHBS bagi Anak-anak SD

4 Agustus 2021   22:41 Diperbarui: 4 Agustus 2021   22:45 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia memaksa pemerintah untuk menerapkan kebijakan PPKM berskala nasional. Adanya kebijakan ini tentu memberikan berbagai dampak di kehidupan masyarakat. Salah satunya pada bidang pendidikan. Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka yang digadang-gadang akan mulai berlangsung pada tahun ajaran baru di bulan Juli 2021 nyatanya belum dapat terealisasikan. 

Akan tetapi, berbagai pihak tentunya berharap dapat segera melanjutkan rencana kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka setelah kondisi pandemi mulai membaik. Kabupaten Batang menjadi salah satu daerah yang mulai mempertimbangkan rencana kegiatan belajar mengajar secara tatap muka bagi SD, SMP, SMA, dan sederajat jika kondisi pandemi sudah mulai membaik. 

Rencana penerapan proses belajar mengajar secara luring merupakan suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian. Tentunya rencana ini memerlukan pertimbangan matang mengenai prosedur dan tata laksana kegiatan belajar mengajar agar tetap menjamin keamanan bagi pendidik dan juga siswa. 

SD Negeri Keborangan menjadi salah satu sekolah yang sudah menyiapkan prosedur kegiatan dan beberapa fasilitas untuk penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. Seperti adanya tempat cuci tangan di setiap lorong dan pemeriksaan suhu setiap paginya. Akan tetapi, rencana kegiatan belajar mengajar secara tatap muka juga menjadi tantangan tersendiri khususnya bagi sekolah dasar. 

Tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh siswa menjadi salah satu faktor yang akan menentukan keberhasilan penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. Sehingga diperlukannya suatu program edukasi bagi anak-anak SD terkait penerapan protokol kesehatan selama proses belajar mengajar.

Berdasarkan fenomena tersebut, mahasiswa KKN Tim II UNDIP Desa Keborangan mencetuskan sebuah program edukasi bagi anak-anak SD mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah pada masa pandemi. 

Program ini menjadi tindak lanjut dari survey yang telah dilaksanakan sebelumnya. Anak-anak SD yang belum rutin menggunakan masker ketika keluar rumah menjadi salah satu pemandangan yang sering ditemukan. 

Mahasiswa KKN mencoba berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang tua maupun anak-anak mengenai pendapat mereka terkait rencana adanya program edukasi tersebut. Sambutan baik dan respon positif dari sasaran menjadi penyemangat mahasiwa KKN saat merealisasikan program edukasi PHBS bagi anak SD pada tanggal 26 Juli 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan di salah satu rumah warga RT 1 RW 2 Desa Keborangan.

"Banyak orang tua yang berharap sekolah dapat segera terselenggara secara tatap muka. Akan tetapi, dari hasil observasi ditemukan  masih banyak anak-anak usia sekolah yang belum dapat tertib menerapkan protokol  kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri jika sekolah sudah mulai terselenggara secara tatap muka. Jadi, saya berfikir bahwa perlu adanya program edukasi bagi anak-anak khususnya usia sekolah dasar sebagai langkah awal meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada masa pandemi." Ungkap mahasiswa KKN mengenai alasan dilaksanakanya program tersebut.

Terdapat tiga belas anak SD yang mengikuti kegiatan edukasi ini. Mereka terbagi menjadi dua kelompok kecil, yaitu kelas atas sebanyak 6 anak dan kelas bawah sebanyak 7 anak. Pelaksanaan kegiatan ini tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan. Mahasiswa KKN menyampaikan materi dengan media PPT yang disertai permainan sederhana berupa tebak gambar sesuai dengan materi yang telah diberikan.

 Permainan tersebut juga menjadi salah satu cara mahasiswa untuk mengetahui apakah anak-anak telah memahami materi dengan baik. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan pemberian reward dan motivasi bagi anak-anak SD untuk lebih semangat dalam menerapkan hidup bersih dan sehat khususnya pada masa pandemi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun